Tribuners Memilih
Adama Menang Hitung Cepat Versi LSI, Bagaimana Kelanjutan Kasus Rekaman Danny Pomanto?
Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar, Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi menang dalam hitung cepat Pilwali Makassar versi LSI
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar, Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi menang dalam hitung cepat Pilwali Makassar versi Lingkaran Survei Indonesia atau LSI, Selasa kemarin.
Dari hasil quick count Pilwali Makassar versi LSI: Adama 41,7%, Appi-Rahman 34,3%, Dilan 19,38% Imun 4,6%.
Sampel masuk 89,6 persen.
Lingkaran Survei Indonesia Denny JA melalui akun Twitter @DennyJA_WORLD mengumumkan hasil hitung cepat Pilwali Makassar itu.
"Pilkada Kota Makassar , Data Masuk 89.6%, ADAMA 41.73%, APPI-RAHMAN 34.3%, DILAN 19.38%, IMUN 4.6%," demikian kicuan Denny JA.
Setelah kemenangan ADAMA di quick count Pilwali Makassar versi LSI, para rival kandidat calon Walikota Makassar lainnya mengucapkan selamat.
Dengan kemenangan hasil hitung cepat itu, Danny Pomanto pun memberikan pidato kemenangan.
"Alhamdulillah. Perjuangan kita tidaklah sia-sia. Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Surya Paloh (Ketua Partai NasDem), Prabowo Subianto (Ketua Gerindra), Anis Matta (Ketua Gelora), dan Yusril Ihza Mahendra (Ketua PBB)," kata Danny Pomanto.
Danny Pomanto lalu menyampaikan kepada seluruh elemen yang telah memenangkan Adama untuk tidak terlalu larut dalam euforia kemenangan.
Dia menekankan bahwa kemenangan sesungguhnya adalah saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan penetapan.
"Penetapan kemenangan belum ada. Ini baru quick count. Proses formalnya (penetapan pemenang oleh KPU) kita masih menunggu waktu. Jangan kita pawai karena kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Jangan terlalu euforia," ucap Wali Kota Makassar periode 2014-2019 lalu ini.
Danny Pomanto juga menyampaikan terima kasih kepada semua kandidat, baik kepada pasangan nomor dua, Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman), nomor urut tiga Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan), maupun nomor urut empat Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Nurdin Halid (Imun).
"Jangan bully siapa pun (dengan kemenangan ini). Terima kasih kepada saudaraku semua kandidat. Kita memang lawan, tetapi tidak ada yang namanya musuh," tutur Danny Pomanto.
Rekaman Suara
Empat hari sebelum hari H pencoblosan 9 Desember kemarin, beredar video dan disertai rekaman suara diduga suara Danny Pomanto menuding mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, sebagai otak dibalik penangkapan Edhy Prabowo atas kasus korupsi impor benih lobster.