Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kronologi Calon Bupati Sebut Ketua DPRD Luwu Utara Mirip Kerbau Hingga Dilapor ke Polisi

Pernyataan yang dituding menghina Basir dilontarkan Rahmat Laguni saat kampanye di Desa Sidomukti, Kecamatan Bone-bone, belum lama ini.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM/CHALIK
Ketua DPRD Luwu Utara, Basir melaporkan Rahmat Laguni di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Luwu Utara, Senin (30/11/2020). 

Politisi Partai Golkar mengatakan, penghinaan terhadap dirinya dilakukan Rahmat Laguni saat melakukan kampanye di Kecamatan Bone-bone beberapa waktu yang lalu.

"Itu adalah penghinaan, kita sangat sayangkan apa yang dilakukan Rahmat Laguni. Apalagi beliau ini calon pemimpin sepatutnya tidak melakukan hal itu," katanya.

Ia mengaku melaporkan penghinaan yang dilakukan Rahmat Laguni setelah melakukan koordinasi di internal partai dan keluarganya.

"Bukan hanya Partai Golkar, PDIP, PAN, Demokrat, dan PPP juga meminta untuk melaporkan hal ini. Ini juga sebagai bentuk untuk meredam atau mengantisipasi gerakan dari keluarga dan masyarakat yang ikut sakit hati mendengar ucapan Rahmat itu," ujar Basir.

Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Karemuddin yang ikut mendampingi Basir mengatakan bahwa, apa yang disampaikan Rahmat Laguni tidak hanya menghina pribadi ketua DPRD.

Tetapi juga merendahkan DPRD secara kelembagaan.

"Jelas sekali itu penghinaan dan itu juga menghina DPRD secara kelembagaan. Maka dari itu kita tindak lanjuti dengan menempuh jalur hukum," tegasnya.

"Tidak boleh orang seenaknya saja menghina orang atau lembaga. Kalau orang besar saja dia hina, dia lecehkan, bagaimana dengan orang kecil," tutur ketua DPD PAN Luwu Utara.

Rahmat Laguni melalui rilis tim media MTR-RL menyebut video itu sudah diedit atau dipotong.

Tidak secara keseluruhan dimunculkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Rahmat Laguni mengatakan, pernyataannya saat kampanye di Desa Sidomukti, Kecamatan Bone-bone, hanya sebuah pribahasa.

Bahwa ketua DPRD seperti kerbau yang dicocok hidungnya.

"Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, arti pribahasa seperti kerbau dicocok hidungnya adalah selalu menurut saja," ujar Rahmat Laguni via rilis tim media pasangan MTR-RL.

Juru Bicara MTR-RL Fujianto Manati menanggapi santai laporan Basir soal dugaan penghinaan.

"Biasa saja. Kita paham bahwa sekarang adalah momen politik. Segala-galanya bisa diolah oleh lawan untuk mendown great kandidat kami," kata Fujianto saat diminta tanggapannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved