Timor Leste
Pante Macassar Saksi Sejarah Lahirnya Timor Leste, Daerah Kecil dan Terjepit Indonesia, Ini Kisahnya
Kini Terkurung Wilayah Indonesia, Tempat Ini Merupakan Saksi Sejarah Timor Leste, Di Sinilah Bangsa Portugis Pertama Menginjakkan Kakinya dan Menjajah
Pada masa kolonial Portugis, kota ini juga dikenal dengan nama Vila Taveiro.
Lifau, di pinggiran kota yang sekarang, dulunya adalah tempat orang-orang Portugis pertama kali mendarat di Timor dan merupakan ibu kota pertama Timor Portugis.
Kota ini tetap menjadi ibu kota hingga 1767, dan setelah itu dipindahkan ke Dili karena terus-menerus mendapat serangan Belanda.
Karena jaraknya jauh dari daerah-daerah lain di Timor Leste, Oecussi-Ambeno, dan khususnya Pante Makasar, menjadi wilayah pertama yang diduduki oleh Indonesia pada 29 November 1975.
Pada 1999, dalam kerusuhan yang terjadi setelah referendum kemerdekaan, Pante Makasar mengalami kehancuran dahsyat.
Kota ini dihancurkan dari para milisi pro-integrasi Indonesia, yang didukung oleh tentara Indonesia.
Namun tumbalnya, sejumlah 65 orang pendukung kemerdekaan digantung, dan 90% bangunan di sana dibakar habis.
Kini, kota itu hanya mempunyai beberapa puluh rumah di tepi pantai yang jernih airnya dan dikelilingi pohon-pohon kelapa.
Televisi ataupun bank tidak ada, dan kejahatan praktis tidak dikenal.
Satu-satunya stasiun radio yang ada di sana hanya sesekali mengadakan siaran karena pemancarnya sudah tua dan listrik dibatasi hanya lima jam setiap malamnya.
Dua kali seminggu isolasi kota ini dipecahkan ketika sebuah feri dari Dili tiba, setelah menempuh perjalanan selama 12 jam. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan Judul "Kini Terkurung Wilayah Indonesia, Tempat Ini Merupakan Saksi Sejarah Timor Leste, Di Sinilah Bangsa Portugis Pertama Menginjakkan Kakinya Menjajah Bumi Lorosae