Sama-sama Diklaim Ampuh Lindungi dari Virus Corona, Inilah Perbedaan Vaksin Moderna dan Pfizer
Yang terbaru, vaksin yang dikembangkan oleh Moderna diklaim hampir 95% efektif melindungi dari Covid-19.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Kelelahan yang berlangsung singkat, sakit kepala dan nyeri dilaporkan setelah injeksi pada beberapa pasien.
"Efek ini adalah yang akan kita rasakan jika kita vaksin bekerja dan memicu respons imun yang baik," ujar Profesor Peter Openshaw dari Imperial College London.
Apa bedanya jika dibanding vaksin buatan Pfizer?
Kedua vaksin menggunakan pendekatan serupa, menyuntikkan bagian dari kode genetik virus untuk memicu respons imun.
Data awal perusahaan menunjukkan vaksin tersebut hampir 95% efektif, dibanding vaksin serupa yang dikembangkan Pfizer dan BioNtech yang tercatat memiliki efektivitas sekitar 90%.
Vaksin Moderna tampaknya lebih mudah disimpan karena tetap stabil pada suhu -20 derajat celsius hingga enam bulan dan dapat disimpan di kulkas standar hingga satu bulan.
Sementara vaksin buatan Pfizer memerlukan penyimpanan ekstra dingin, dengan suhu -75 derajat celsius, dan bisa disimpan di kulkas selama lima hari.
Vaksin yang dikembangkan Rusia, Sputnik V vaccine, juga telah merilis data awal yang menunjukkan efektivitas sebesar 92%.
Bagaimana vaksin itu bekerja?
Moderna mengembangkan "vaksin RNA" - artinya bagian dari kode genetik virus corona disuntikkan ke dalam tubuh.
Proses ini memicu pembuatan protein virus, tetapi tidak seluruh virus, yang cukup untuk melatih sistem kekebalan untuk menyerang virus.
Vaksin itu kemudian melatih tubuh untuk membuat kedua antibodi - dan bagian lain dari sistem kekebalan yang disebut sel-T untuk melawan virus corona.
Kapan pandemi Covid-19 akan berakhir?
Dalam waktu sepekan, hasil positif dari Pfizer, Moderna, dan Rusia telah mengubah peluang kita untuk mengakhiri pandemi.
Sebelum hasil pertama terungkap, vaksin diklaim hanya akan memberikan 50% perlindungan.