Peringati Hari Pahlawan, Masika ICMI Dialog Kebangsaan
Dalam kesempatan ini, Alwi Rahman mengapresiasi para pengurus Masika ICMI yang masih peduli dengan toleransi dan budaya.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Masika ICMI Orwil Sulsel punya cara sendiri dalam memperingati Hari Pahlawan Nasional 2020.
Untuk memperingatinya, Masika ICMI menggeler dialog bertajuk Mengelola Potensi Keberagaman dalam Membangun Toleransi Sosial di Tengah Pandemi, kegiatan ini berlangsung di Cofee Rodel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Kamis (12/11) baru ini.
Turut hadir sebagai pembicara, yakni Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan Bidang Sosial, Alwy Rachman, Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel Elly Oschar, serta Ketua Masika ICMI Sulsel Ardiansyah S Pawinru.
Dalam kesempatan ini, Alwi Rahman mengapresiasi para pengurus Masika ICMI yang masih peduli dengan toleransi dan budaya.
Ia menjelaskan adanya kearifan lokal merupakan salah satu pemicu meningkatnya kesehatan dalam bermasyarakat.
"Kenapa dengan budaya itu akan mempersatukan bangsa," katanya.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel Elly Oschar, menyampaikan tentang
Intoleransi yang terjadi disebabkan oleh pengaruh media sosial.
"Saat ini rakyat Indonesia yang berjumlah sekitar 260 juta jiwa, lebih dari 170 juta sudah bergelut dengan smartphonenya," katanya
Interaksi di media sosial ia akui dapat mempengaruhi perspektif seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, olehnya dibutuhkan peran pemuda agar terus menyuarakan toleransi dalam berbudaya.
Ketua Masika ICMI Orwil Sulsel Ardiansyah S Pawinru, mengatakan keberagaman sebagai suatu keniscayaan, jika dikelola dengan baik maka bisa menjadi potensi kekuatan dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa,
"Bangsa ini jika tidak dikelola dengan baik maka dapat menjadi ancaman yang memicu terjadinya konflik," katanya.
Terpisah Ketua Panitia Dialog Kebangsaan, Samsang Syamsir mengatakan bahwa kegiatan dialog ini adalah upaya menghidupkan narasi-narasi ilmiah melalui forum tatap muka sekaligus ajang silaturahmi yang semakin jarang dilaksanakan karena pandemi. "
"Kegiatan ini memang dilakukan secara tatap muka, tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan," katanya.