Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar 2020

Kapolrestabes Sarankan Debat Kandidat ke-2 Tetap di Jakarta

Hanya saja, untuk meminimalisir adanya potensi kerawanan kata dia, maka lokasi yang tepat digelar debat ke dua yaitu di luar Kota Makassar.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/MUH ABDIWAN
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Dr. (HC) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, meresmikan secara langsung Gelanggang Olah Raga (GOR) Universitas Hasanuddin, yang diberi nama “JK Arenatorium Unhas” di GOR Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (12/11). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana meminta agar pelaksanaan debat kedua Pilwali Makassar tetap digelar di Jakarta.

Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana saat menggelar acara silaturahmi dengan sejumlah awak media di aula Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Kamis (12/11/2020) sore.

Menurutnya, pelaksanaan debat di Jakarta itu bukan berarti pihaknya tidak mampu melakukan pengamanan.

Hanya saja, untuk meminimalisir adanya potensi kerawanan kata dia, maka lokasi yang tepat digelar debat ke dua yaitu di luar Kota Makassar.

"Saya sarankan ke KPU untuk diselenggarakan debat kedua tetap di Jakarta. Bukan kami tidak siap, kami selalu siap. Tapi kita berikhtiar untuk mengecilkan potensi kerawanan," ujar Kombes Pol Witnu.

Tidak hanya itu, mantan Dirintelkam Polda Sulsel itu juga menyebut Pilwali Makassar masuk zona merah penyelenggaraan pemilu.

Penetapan zona merah itu berdasarkan hasil analisa Polri bersama Bawaslu terkait Indeks Potensi Kerawanan Pemilu (IPKP) yang telah dilakukan.

"Saya melatarbelakangi apa yang dibuat Bawaslu RI dan Mabes Polri yaitu IPKP (Indeks Potensi Kerawanan Pilkada). Dari analisisi IPKP yang dilakukan, Makassar tidak turung dari zona merah, sekarang sudah tahap tiga tapi belum juga turung," ujarnya.

Kondisi itu, kata mantan DirIntelkam Polda Sulsel ini, diperparah dengan karakteristik kerawanan yang ada di Kota Makassar.

"Ditambah, krakterisitik kerawanan daerah kita, saya kira rekan-rekan semua sudah tahulah soal ini," ucap Witnu.

Hal itu terbukti dengan dinamika politik Pilwali Makassar saat ini yang cenderung mulai memanas.

Kecenderungan itu dilihat dari rentetan peristiwa yang terjadi. Mulai dari adanya seorang timses paslon yang ditikam saat debat berlangsung di Jakarta dan disusul dengan pembakaran posko salah satu paslon di Makassar.

"Sekarang sudah saling serang. Kejadian debat publik di Jakarta dengan terjadinya penikaman. Maka dari itu, kita bekerja sama dengan Polda Metro untuk mengusut kasus itu dan ciri-cirinya kita sudah dapat, gambar pelakunya juga kita sudah dapat," ujar Kombes Pol Witnu.

"Setelah debat publik, ada lagi pembakaran pos pasangan calon," sambungnya.

Dari rentetan perisriwa itu, Witnu yang belum lama ini resmi menjabat Kapolrestabes Makassar pun mengaku gencar melakukan blusukan.

Utamanya ke empat pasangan calon yang bertarung di Pilwali Makassar. 

"Makanya kemarin dalam rangka blusukan, saya minta para paslon membuatkan steatment yang menghadirkan pemilu yang damai dan sejuk," ujarnya.

Ia pun berharap agar para paslon tersu menjaga kondusifitas saat ini dan para rokoh masyarakat dan agama turut membantu menyejukkan suasana pilkada yang damai.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved