Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penanganan Covid

Divonis Covid-19, Keluarga Malah Disuruh Bawa Pulang Sendiri Jenazah Pakai Mobil Pribadi

Musdalifa, ibu dari bocah 10 tahun yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, merasa sakit hati.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Hasriyani Latif
istimewa
Virus Corona 

TRIBUN-TIMUR.COM, POLMAN - Musdalifa, ibu dari bocah 10 tahun yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, merasa sakit hati dan kecewa dengan pihak rumah sakit dan Gugus Tugas.

Anaknya dimakamkan secara protokol kesehatan Covid-19, padahal ibunya memastikan bocah meninggal karena riwayat ginjal yang dideritanya.

Musdalifa menceritakan sebelumnya, putranya itu memang lama mengalami sakit. Anaknya selalu mengalami pembekakan pada kaki dan perut.

Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Polewali dari rujukan Rumah Sakit Topoyo untuk mendapatkan perawatan beberapa bulan.

Di rumah sakit, anaknya awalnya divonis menderita penyakit ginjal. Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Polewali salama 28 hari kondisi anaknya pada waktu itu sempat membaik.

"Selama ini disana kaki dan perut mulai mengecil. Saat itu anak saya lakukan rawat jalan. Dalam satu minggu saya ke rumah sakit mondar-mandir untuk ambil obat," jelasnya.

Namun ketika Musdalifa tidak lagi melakukan kontrol selama satu bulan, tiba tiba kondisi penyakit anaknya kembali kambuh. Kaki dan perutnya kembali membengkak.

Tepatnya, pada November beberapa waktu lalu ia kembali membawa anaknya tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Namun setiba di sana, sebelum mendapatkan perawatan diperiksa Covid untuk memastikan tidak terjangkit virus Corona.

"Mauku dulu dilayani dulu karena sakit kasian. Tapi setelah diperiksa Covid langsung minta dipindahkan ke ruang isolasi," ujarnya.

Setelah dua hari di Rumah Sakit Polewali Mandar, sang anak menghembuskan nafas terakhir tepatnya, Jumat (06/11/2020) sekitar pukul 15.00 Wita.

Kekecewaan Musdalifa juga disampaikan karena petugas justru bebas masuk ke ruang jenazah tanpa memakai alat pelindung diri, seperti masker.

Sementara Musdalifa sendiri tidak diperbolehkan mendekat dan melihat langsung jenazah anaknya.

"Yang menjadi pertanyaan saya waktu tim Covid datang masuk ke ruang isolasi pakaian biasa dan tidak memakai masker. Berarti anak saya ini tidak Covid," paparnya.

Ia mengaku sangat sakit hati dengan tindakan dengan pihak rumah dan gugus tugas. Selain karena tidak bisa melihat jenazah anaknya, ia juga dikucilkan warga karena virus itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved