Tribun Makassar
Aksi Bela Nabi, Aliansi Umat Islam Sulsel Unjuk Rasa, Berikut Pernyataan Sikapnya
Aliansi Ummat Islam Sulsel menggelar aksi di depan monumen Mandala Jl Jendral Sudirman, Makassar, Sabtu (31/10/2020).
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aliansi Ummat Islam Sulsel menggelar aksi di depan monumen Mandala Jl Jendral Sudirman, Makassar, Sabtu (31/10/2020).
Sekira ratusan massa aksi mulai star dari plataran Masjid Almarkaz dan long march menuju Mandala.
Mereka terlihat menggunakan mobil sebagai panggung orasi.
Tampak pula massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan, Cinta Nabi, Bela Nabi, Hukum mati bagi penghina Nabi.
"Kami terpaksa turun ke jalan meski dengan kondisi pandemi Covid-19, karena ada peristiwa yang mengecewakan yakni penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh majalah di negara Prancis," kata salah satu orator.
Bahkan lanjut dia, itu didukung oleh pemerintah Prancis sendiri.
"Oleh karena itu kami sangat kecewa. Aliansi Ummat Islam Sulsel memberikan edukasi kepada ummat muslimin. Kami tidak peduli dengan nyawa kami karena itu tidak ada apa-apanya dibandingkan oleh baginda Rasulullah SAW," ujarnya.
"Kami tidak rela sebagai ummat Rosul, kami turun ke jalan bisa menjadi wasilah kita semua," ucapnya.
PERNYATAAN SIKAP ALIANSI UMAT ISLAM - SULSEL AKSI BELA NABI -CINTA NABI.
Sungguh menyedihkan, di bulan Maulid Nabi, manusia yang paling dimuliakan oleh seluruh penduduk langit dan semua penduduk bumi yang dirindukuin semua kaum muslim, ternyala kembali dihinakan. Pada 2/09/2020, Majalah Charlie Hebdo kembali menerbitkan karikatur Nabi Muhammad Saw. Bukan kali pertama majalah sayap kanan ini menghina Nabi dan ajarannya, walaupun mendapatkan banyak kecaman dari berbagal negara, nyatanya pemeritah Prancis mendukung ulah Majalah tersebut., atas nama kebebasan dan hak asasi manusia.
Prancis negara sekuier yang katanya-menjunjung tinggi kebebasan tapi nyatanya kebebasan itu hanya omomg kosong, temyata kebebsan itu tidak berlaku bagi kaum muslimin yang ada di negara itu, buktinya mereka melarang cadar dan terus menghina nabi saw, Fakta ini harusnya membuat semua umat Islam sadar bahwa selama sistem demokrasi liberalisme dengan aqida sekuler, yang dijadikan sebagal sistem kehidupan maka solama itu pula 1sinus Umatnya akan terus di lecehkan dan dihina.dengan tameng kebebasan berekspresl maupun dalih toleransi. Sek va harus dipahami bahwa kebebasan berokspresi yang menjadi dalih atas penghingan Nabladatah wujud inkonisisteri demokrasi.
Sudah saatnya umat mencampakkan system sampah demokrasi kapitalisme yang menjadi landasan lahirnya kebebasan berperilaku.
Selain itu dengan kajadian ini harus maniadikan kaum muslimin memperkuat Ukhuwwah Islamiyah atau persatuan dan persaudaraan sesama muslim. Penguatan ini penting untuk menghadapi berbagai macam tongrongan dan lantangan yang semakin kompleks, Selanjutnya hal ini semestinya menumbuhkan kecintaan dan kerinduaan dalam hati umat Islam akan sosok pemimpin yang dapat melihat islam dan kaum muslimin seperti Khalifah Abdul Hamid Il yang berani mengancam Prancis dan Inggris, pernyataan Macron dan Mejalah Charlie Hebdo yang menyerang Islam dan komunitas muslim dengan nya sebagai separatisme, mengundang murka kaum muslim seluruh dunia termasuk di negeri ini.
Maka Aliansi Umat Isiam sulsel menyatakan sikap sebagai berikut:
Pertama, bahwa dalam Islam, mengimani kenabian Muhamamad Saw harus dikuti dengan mencintal dan memuliakan sosoknya. mencintai Baginda Nabi Saw bukanlah sebageimana mencintai sesama insan.