Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukum Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Berukut ini penjelasan Ustadz Abdul Somad ( UAS) soal hukum merayakan Maulid Nabu Muhammad SAW.

Editor: Rasni
Tribunnews
Ustadz Abdul Somad 12062020 

TRIBUN-TIMUR.COM - Berukut ini penjelasan Ustadz Abdul Somad ( UAS) soal hukum merayakan Maulid Nabu Muhammad SAW. 

Sang Dai Kondang ungkap tiga dalil soal merayakan hari lahir rasul. 

Tepatnya 12 Rabiul Awal jatuh pada hari ini, Kamis (29/10/2020), umat Islam akan merayakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. 

Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan tentang hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tiap tahun, bagi umat Islam.

Dia menjelaskan tiga dalil Maulid Nabi yang bisa menjadi dasar hukum, memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awal.

Baca juga: Profil DJ Katty Butterfly, DJ asal Thailand yang Jadi Mualaf di Hari Ultah, Dibimbing Gus Miftah

Baca juga: Deretan Penerima Korean Popular Culture & Arts Awards 2020: Ada Kim Hee Ae hingga SEVENTEEN

Baca juga: Warga Jl Kesetiaan Makassar Tewas Tersengat Listrik di Hadapan Istrinya

 

Diketahui menurut pandangan sejumlah ulama, Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah.

 

tribunnews
Ustaz Abdul Somad Batalkan Seluruh Jadwal Dakwahnya (instagram @ustadzabdulsomad_official)

Nabi lahir dari ibu Aminah binti Wahab dan ayah Abdullah bin Abdul Muththalib.

Sejumlah umat Islam memperingati hari lahir Nabi tidak hanya bertepatan pada tanggal 12 Rabiul Awal, namun selama satu bulan penuh dengan berbagai amalan. Lantas apa dalilnya?

Berikut tiga dalil Maulid Nabi dikutip dari ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) di channel Youtube Para Pejalan.

Baca juga: LAGI VIRAL Mata Najwa Bongkar Wajah Pelaku Pembakaran Halte, Polisi Mengaku Sulit Memburu Pelaku

Baca juga: Pendaftaran Pengawas TPS di Pilwali Makassar Kembali Diperpanjang, Sudah Kali Ketiga

Baca juga: SOS Children’s Villages Indonesia Bantu Ribuan Anak Indonesia Agar Bisa Belajar Online

1. Dalil yang pertama, Ustaz Abdul Somad menceritakan soal Imam Ibnu Hajar al-' Asqalani dikutip Jalaluddin as-Suyuthi tentang Nabi Muhammad SAW sampai ke Madinah.

Nabi menjumpai orang Yahudi tak makan dan tak minum. 'Nabi bertanya, hari apa ini kenapa kalian tak makan?

Kenapa kalian tak minum?', mereka menjawab 'hari ini Allah menyelamatkan Musa dan hari ini Allah menenggelamkan Firaun. Itulah yang disebut hari Asyura tanggal 10 Muharram," jelas UAS.

UAS melanjutkan maknanya, bahwa pasa tangga 10 Muharram Allah menyyelamatkan Musa dan Bani Israil berpuasa.

Baca juga: Heboh Agnes Gadis Indonesia Pembeli Pertama iPhone 12, Fotonya Sampai Dipajang di Twitter CEO Apple

"Maka apa kata Nabi? 'Aku lebih berhak daripada Musa dari ppada kalian, maka Nabi melaksanakan puasa, umat Islam melaksanakan puasa, setiap tahun setiap tanggal 10 Muharram. Kalau pada tanggal 10 Muharram setiap tahun boleh diulang-ulang padahal Musa diselamatkan sudah 3000 tahun yang lalu.

Diulang puasa itu setiap tahun karena bersyukur kepada Allah. Kalau selamatnya Musa boleh diulang tiap tahun, apalagi selamatnya Nabi Muhammad SAW," terang UAS kepada jamaah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved