Tribun Luwu
Warga Tutup Paksa Tambang Galian C di Desa Kadong-kadong
Kepala Desa Kadong-kadong Supriadi saat dikonfirmasi, Rabu (28/10/2020) membenarkan insiden itu.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
TRIBUNLUWU.COM, BAJO BARAT - Puluhan orang menutup paksa tambang galian C di Desa Kadong-kadong, Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, kemarin.
Informasi dihimpun, aktivitas penambangan sampai hari ini belum jalan.
Kepala Desa Kadong-kadong Supriadi saat dikonfirmasi, Rabu (28/10/2020) membenarkan insiden itu.
Warga menutup paksa tambang sebab beraktivitas tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
"Mereka masuk tanpa ada pemberitahuan dan mengelola tambang galian C. Seperti sirtu, pasir, dan batu, sehingga masyarakat melakukan aksi. Sebelumnya kami menyurati DPRD terkait tambang ini tapi tidak ada respons dari sana," kata Supriadi.
Menurut dia, apabila aktivitas pertambangan terus berjalan akan berdampak pada terkikisnya lahan persawahan warga.
"Ancaman dampak selanjutnya adalah rumah warga bisa hanyut. Karena rumah sudah sangat dekat dengan sungai," tuturnya.
Selain itu, akses jalan bisa saja terputus dan sumber air melalui Pamsimas bisa mengering.
"Sehingga ke depannya bisa saja warga kami krisis air besih," ucapnya.
Supriadi menambahkan, pihaknya mempersilahkan pengelola menambang dimana saja asal bukan di wilayah Desa Kadong-kadong.
"Yang jelas kami tidak ingin ada aktivitas tambang di desa kami, silahkan beraktivitas tetapi di Desa Rumaju," tegasnya.
Aksi warga menutup pertambangan ini membuat dua camat turun tangan, Camat Bajo dan Camat Bajo Barat.
Pasalnya, dua desa yakni Desa Kadong-kadong, Kecamatan Bajo Barat dan Desa Rumaju, Kecamatan Bajo saling klaim lokasi pertambangan.
Camat Bajo Barat, Amir Saleng mengatakan, awalnya tidak ada masalah dengan adanya aktivitas tambang.
Sampai ada saling klaim wilayah batas sehingga menimbulkan masalah.