Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Produk Prancis Ramai Seruan Diboikot Imbas Penghinaan Nabi Muhammad, Banyak Dijual di Indonesia

Imbasnya seruan boikot semua produk asal Prancis ramai terjadi di seluruh dunia, khususnya negara di kawasan Timur Tengah dan Asia

Editor: Waode Nurmin
YouTube/ tvOneNews
Ini Produk Prancis Ramai Seruan Diboikot Imbas Penghinaan Nabi Muhammad, Banyak Dijual di Indonesia 

Komentar itu dibuat ketika presiden Prancis mengumumkan undang-undang yang telah lama ditunggu-tunggu melawan separatisme yang bertujuan memerangi Islam radikal di Prancis, yang diharapkan akan diajukan ke parlemen Prancis pada bulan Desember.

Reaksi Dunia Islam

Masjid universitas yang berpengaruh, al-Azhar di Kairo, Mesir, menggambarkan pernyataan Macron sebagai rasis.

Di Qatar, grup distribusi makanan tertentu mengumumkan bahwa mereka akan mengeluarkan produk Prancis dari toko mereka di masa mendatang.

Sementara itu, pekan budaya Prancis yang direncanakan di Universitas Qatar ditunda karena serangan yang disengaja terhadap Islam dan simbol-simbolnya.

Di Kuwait, keju Prancis - La Vache Qui Rit dan Babybel - telah dikeluarkan dari beberapa toko.

Sekitar 430 agen perjalanan Kuwait dilaporkan telah menangguhkan reservasi untuk penerbangan ke Prancis.

Pakistan juga mengkritik Prancis pada hari Minggu, dengan perdana menteri, Imran Khan, menuduh Macron menyerang Islam dengan mendorong publikasi karikatur Nabi Muhammad SAW.

Masood Khan, Presiden Azad Kashmir yang dikelola Pakistan, men-tweet:

“Presiden Macron dengan tidak hormat telah mendapatkan paten untuk #Islamophobia dan hasutan untuk kebencian terhadap Muslim. Kami mengutuk kata-katanya yang menghujat dan pola pikir di belakangnya. Prancis menderita pola pikir seperti itu selama Perang Dunia II. Mengapa dia melukai orang lain yang sama? "

Setelah Erdogan mengkritik Macron secara langsung, mengatakan, "pergi dan uji kesehatan mental Anda", Paris memanggil duta besarnya untuk Ankara dan menjawab bahwa komentar itu tidak dapat diterima.

Mereka menuduh Turki mengobarkan kebencian terhadap Prancis.

Dukungan Pemimpin Uni Eropa untuk Macron

Ketika reaksi atas reaksi Prancis meluas, para pemimpin Eropa berkumpul di belakang Macron.

"Itu adalah komentar fitnah yang sama sekali tidak dapat diterima, terutama dengan latar belakang pembunuhan mengerikan guru bahasa Prancis Samuel Paty oleh seorang fanatik Islam," kata juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel Steffen Seibert.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved