Demo Tolak Omnibus Law
Sekilas Tentang Aliansi Makar, Kelompok yang Disebut Polisi Penyusup Unjuk Rasa Ricuh di Makassar
apolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menyebut Aliansi Makar menjadi 'otak' dibalik aksi unjukrasa ricuh Tolak Omnibus Law di depan Kampus UNM
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
Mereka berkumpul dengan kampus Unibos 45 dan longmarch ke Fly Over.
Mereka tang didominasi massa berpakaian hitam-hitam membentangka spanduk bertuliskan, 'Jangan Bayar Biaya Kuliah, Gratiskan Biaya Kuliah Selama Pandemi'.
Detik-detik serangan
Aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja pecah di Makassar, Kamis (22/10/20) malam.
Demo depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut berujung ricuh dan pengrusakan.
Sebanyak 13 pengunjuk rasa di depan Kampus diamankan polisi.
Penangkapan itu dilakukan polisi saat unjuk rasa berlangsung ricuh.
Kericuhan bermula saat pengunjukrasa melempari sekretariat Partai Nasdem Kota Makassar, Jl AP Pettarani.
Kaca jendela sekretariat partai bentukan Surya Paloh itu pun pecah.
Tidak hanya itu, mobil yang terparkir di depan sekretariat juga rusak terkena lemparan batu.
Tidak puas merusak, pengunjuk rasa mendorong ambulans berstiker Nasdem yang terparkir di depan sekretariat Nasdem ke jalanan lalu membakarnya.
Pembakaran ambulans itu pun memancing warga sekitar berdatangan di pertigaan Jl Andi Djemma-AP Pettarani tepat samping sekretariat Nasdem.
Warga yang berkerumun pun melempari kelompok pengunjuk rasa yang kemudian mundur ke dalam kampus UNM dan ke Jl Pendidikan samping kampus.
Aksi saling lempar batu, petasan, busur dan molotov pun berlangsung.
Pantauan di lokasi, dua orang warga terkena lemparan batu. Satu lainnya terkena anak panah di bagian tangan.