Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Pengakuan Warga Timor Leste Setelah Merdeka: Mendukung Pemerintah Indonesia Masih Hidup dengan Baik

Sekitar 42 persen orang Timor hidup dalam kemiskinan dan orang-orang yang mengais-ngais sampah adalah di antara yang paling putus asa.

Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Arif Fuddin Usman
tangkapan layar newshub.co.nz
Tampak pemandangan warga mengais di antara tumpukan sampah di kawasan kumuh di Dili, Timor Leste seperti dikutip dari newshub-co-nz 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah hal mengejutkan terjadi lagi di Timor Leste, di tengah masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Edisi terbaru Global Hunger Index (Indeks Kelaparan Global) mengatakan Timor Leste mencatat tingkat kelaparan yang 'mengkhawatirkan'.

Baca juga: Ngotot Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Tercatat Kelaparan Terburuk Kedua di Dunia, Ini Buktinya?

Baca juga: Kok Bisa? Status Timor Leste Miskin, Tim Medis Minim, Malnutrisi Bertebaran, Tapi Sukses Tekan Covid

Dan untuk untuk mencari kebenaran hal tersebut, seorang wartawan asal New Zealand atau Selandia Baru bernama Caitlin McGee turun ke lapangan.

Seperti dikutip dari newshub.co.nz, Selasa (20/10/2020) wartawan bernama Caitlin McGee penasaran dengan kondisi Timor Leste.

Caitlin McGee menggandeng Asia New Zealand Foundation melakukan penyelidikan ke ibu kota Timor Leste, Dili, pada tahun 2017 silam.

Jurnalis Caitlin McGee di akun FB Newshub Nation
Jurnalis Caitlin McGee di akun FB Newshub Nation (screenshot FB Newshub Nation)

Tujuan atau misi Caitlin McGee ke Timor Leste sangat sederhana. Caitin McGee ingin melihat Timor Leste dari segala sisi setelah merdeka dan diakui PBB tahun 2002.

Dalam tulisan, Caitlin McGee awalnya sangat terkesima dengan pemandangan di Kota Dili. Terutama keindahan alam Bumi Lorosae, nyaman dan bersih serta dekat laut.

Hanya saja setelah itu, pemandangan berubah ketika berjalan ke pinggiran kota. Penampakan berubah menjadi kehidupan kumuh orang-orang terpinggirkan.

Baca juga: Sejak 2011 Daftar ASEAN, Timor Leste Tak Kunjung Diterima, Ini Alasan 10 Anggota? Termasuk Indonesia

Baca juga: Bobroknya Timor Leste Terungkap, Pejabatnya Baku Lempar di Rapat Parlemen, Kok Mau Jadi Negara Maju

Tetapi bagi orang-orang yang tinggal di daerah kumuh di sekitar ibu kota, hidup sama sekali tidak indah.

"Kami telah ditinggalkan oleh pemerintah. Bagi para veteran, mereka adalah pahlawan di masa lalu, tetapi sekarang mereka mengkhianati kami," kata pria Timor Leste, Fortunado D'Costa.

“Kami mendukung gerakan perlawanan tetapi mereka yang mendukung pemerintah Indonesia masih hidup dengan baik.

Tampak pemandangan warga mengais di antara tumpukan sampah di kawasan kumuh di Dili, Timor Leste seperti dikutip dari newshub-co-nz
Tampak pemandangan warga mengais di antara tumpukan sampah di kawasan kumuh di Dili, Timor Leste seperti dikutip dari newshub-co-nz (screenshot newshub.co.nz)

"Hari ini kami memiliki kemerdekaan tetapi kami tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya perdamaian dan stabilitas."

Sekitar 42 persen orang Timor hidup dalam kemiskinan dan orang-orang yang mengais-ngais sampah adalah di antara yang paling putus asa.

Tahun 2020 ini menandai 18 tahun sejak Timor-Leste memperoleh kemerdekaannya setelah 25 tahun pendudukan Indonesia yang mereka anggap menindas.

Baca juga: Ladang Minyak Timor Leste Diprediksi Kering 2022, Bakal Bangkrut 2027, Tapi Optimistis Seperti Dubai

Baca juga: Pria Ini Buat Timor Leste Kacau Usai Merdeka dari Indonesia, Presiden Pun Nyaris Tewas Ditembaknya

Sejak itu, para pemimpinnya telah menyatukan demokrasi yang stabil dan menyalurkan listrik ke desa-desa terpencil.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved