Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Selama Pandemi Covid-19, Klinik Mata Orbita Terapkan Protokol Kesehatan

dr Zulkarnain juga mengungkapkan tak berbeda dengan perkantoran lainnya, Klinik Orbita tetap menerapkan protokol kesehatan.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Desi triana
Manajemen Klinik Orbita menyambangi redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Senin (19/10/2020). 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Selama masa pandemi virus corona, pelayanan Klinik Orbita yang beralamatkan di Jl AP Pettarani tetap dibuka.

Namun, terjadi pembatasan pada jam operasional.

Hal tersebut disebabkan demi menerapkan protokol kesehatan dan menghindari potensi kerumunan yang ada di klinik.

Seperti yang disampaikan Manager Communication & Development, dr Zulkarnain Abubakar,MARS saat menyambangi redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Senin (19/10/2020).

"Jadi jam operasional sebelum masa pandemi itu, mulai dari jam 8 sampai dengan jam 9 malam, sekarang hanya sampai jam 6 sore saja," tuturnya.

Selain itu, untuk melindungi dokter dan juga staf diberlakukan aturan shif kerja.

"Jadwal praktek pun dikurangi hal ini untuk mengurangi kontak langsung dengan pasien," tuturnya.

Terlebih lagi, sambungnya untuk karyarawan yang bekerja di back office.

dr Zulkarnain juga mengungkapkan tak berbeda dengan perkantoran lainnya, Klinik Orbita tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Aturan kita sangat ketat ya," tegasnya.

Mulai dari pintu masuk, Klinik Orbita sudah melakukan pengukuran suhu kamera.

Kemudian, sampai pada tahap screaning kepada para pengunjung.

"Pasien pasti kita batasi, selain itu pasien yang membutuhkan pendamping cukup satu orang saja yang diperkenankan masuk," tuturnya.

dr Zulkarnaik juga menjelaskan selain jaga jarak, penggunaan masker medis wajib dipatuhi.

"Apalagi sudah ada anjuran WHO ya, jadi bagi yang tidak menggunakan masker medis kita tetap berikan," tuturnya.

Meski berdampak pada perusahaan secara keseluruhan, namun menurut dr Zulkarnain yang terpenting adalah kenyamanan pasien.

"Ya tidak bisa kita pungkiri dampaknya, tapi yang utama pasien safety itu nomor satu," jelasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved