Tribun Polman
Dampak Fenomena La Nina, Begini Penjelasan Kepala BPBD Polman
Badai La Nina menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai angin kencang, kilat/petir.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Sudirman
Memastikan organisasi perangkat daerah mempersiapkan sumber daya dalam kesiapsiagaan serta operasional pusat pengendali operasi (pusdalops) di BPBD.
Kedua, pihak BPBD dan instansi terkaut melakukan simulasi _field training exercise_ sesuai dengan rencana kontinjensi yang ada.
Lilik tidak lupa menyampaikan rencana tersebut juga perlu memasukkan konteks ancaman bahaya lain, seperti Covid-19.
Ketiga, menghimpun dukungan sumber daya, khususnya sukarelawan dan dukungan lain.
Keempat, Susur sungai yang bertujuan untuk memastikan tidak ada potensi bahaya.
Kelima, menetapkan tempat evakuasi berbasis protokol Kesehatan.
Demikin juga pada kesiapsiagaan di tingkat provinsi, Lilik meminta BPBD di tingkat provinsi untuk melakukan rapat koordinasi, khususnya menghadapi La Nina.
Ia meminta seluruh pemerintah provinsi untuk memastikan seluruh bupati dan walikota untuk melakukan kesiapsiagaan di setiap daerah.
“Memastikan seluruh organisasi perangkat daerah provinsi sudah mempersiapkan sumber daya dalam mendukung kesiapsiagaan,” pesan Lilik.
Kemudian, BPBD dan mitra terkait melakukan simulasi table top exercise sesuai dengan rencana kontinjensi yang sudah disiapkan serta menghimpun sukarelawan dan dukungan lain di tingkat provinsi.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, beberapa provinsi di Indonesia sudah memasuki musim hujan dan perlu mewaspadai hujan di atas normal.
Ia menyampaikan bahwa dampak intensitas curah hujan di atas normal yang dipengaruhi fenomena La Nina tidak sama di setiap wilayah