Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ekosistem Digital Gojek Gerakkan Ekonomi Kota Makasar

Omzet social sellers GoSend juga meningkat 10 persen dan omzet UMKM GoPay meningkat 18 persen

Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/ABD AZIS
Wakil Kepala Lembaga Demografi FEB UI Dr Paksi CK Walandouw 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyebutkan ekonomi digital, seperti Gojek di masa normal sebelum pandemi memiliki potensi besar membantu menggerakkan ekonomi di Kota Makasar melalui peningkatan omzet UMKM GoFood, UMKM GoPay, dan social sellers GoSend.

Dalam riset yang bertajuk 'Peran Ekosistem Digital Gojek di Ekonomi Indonesia Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19' terungkap di tahun 2019 UMKM di Makasar mengalami peningkatan omzet sebesar 35 persen sejak menjadi mitra GoFood.

Omzet social sellers GoSend juga meningkat 10 persen dan omzet UMKM GoPay meningkat 18 persen sejak bergabung dengan Gojek.

Selain itu 78 persen UMKM GoFood juga mengalami peningkatan volume transaksi dan 98 persen dari mereka mendapatkan pelanggan baru.

Wakil Kepala Lembaga Demografi FEB UI Dr Paksi CK Walandouw menyatakan kontribusi mitra Gojek pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Makassar di tahun 2019 mencapai Rp 4,8 triliun atau turut menggerakkan 3 persen PDRB  Makassar.

Jika dihitung menggunakan metode nilai tambah ke perekonomian Makassar, Gojek berkontribusi Rp 4,6 triliun.

"Selain itu di masa pemulihan ekonomi saat pandemi, peran ekonomi digital menjadi semakin penting untuk menjadi mitra pertumbuhan para UMKM," katanya, Senin (5/10/2020).

"Gojek juga mempercepat digitalisasi UMKM dan inklusi keuangan, seperti ditunjukkan oleh data bahwa GoFood, juga mengantarkan UMKM untuk pertama kalinya mempunyai bisnis digital 87 persen dan menggunakan pembayaran non-tunai 51 persen," kata Paksi menambahkan.

Sedangkan katanya sejak bergabung dengan Gojek, 37 persen mitra GoRide dan 22 persen GoCar rutin menabung. Menurut dia, tidak hanya berdampak terhadap UMKM di dalam ekosistem Gojek, UMKM di luar ekosistem Gojek, seperti penyedia bahan baku di pasar dan bengkel kendaraan juga mendapatkan manfaat dari kehadiran Gojek di Makasar.

Paksi menambahkan, hadirnya Gojek di Makasar turut menimbulkan efek domino di sektor lainnya.

Dampak multiplier, atau kontribusi tidak langsung keberadaan Gojek pada PDRB Makassar di tahun 2019 mencapai Rp2,8 triliun.

"Ini dihitung dari pendapatan UMKM di luar ekosistem Gojek (seperti bengkel yang digunakan mitra pengemudi, atau pedagang pasar yang menjual bahan baku ke mitra GoFood) setelah Gojek beroperasi di Makasar," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved