Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Konsultan GTPP Sulsel: Pengendalian Covid-19 di Sulsel Kian Membaik

Sedangkan angka kematian sudah semakin menurun dengan angka sebesar 2,7 persen di bawah nasional 3,7 persen.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
Ist
Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejak awal Maret hinga Sabtu (3/10/2020) jumlah kasus Covid-19 di Sulsel sudah mencapai angka 15.815 kasus.

Per (3/10/2020) jumlah kasus aktif mencapai 2.500 kasus (15,8 persen). Dengan penambahan kasus sebanyak 59 kasus.

Sementara angka kesembuhan sudah mencapai 81,5 persen di atas nasional 75,1 persen, dengan kesembuhan harian per 3 Oktober sebanyak 118 orang.

Sedangkan angka kematian sudah semakin menurun dengan angka sebesar 2,7 persen di bawah nasional 3,7 persen.

Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, meski demikian, angka positif rate masih cukup tinggi dengan posisi 13,6 persen.

"Angka ini masih lebih tinggi dari standar WHO 5 persen," ujarnya via pesan WhatsApp, Minggu (4/10/2020).

Semakin melebarnya jarak antar kesembuhan dengan angka kematian, lanjut Ridwan, memberikan sinyal yang baik dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Sulsel.

Begitu juga dengan semakin menurunnya angka positif aktif menggambarkan program mitigasi trisula (testing, tracing dan treatmet) terus memberikan tekanan positif terhadap pengendalian Covid-19 di Sulsel.

"Sedangkan angka pertumbuhan kasus covid-19 selama satu pekan terakhir menujukkan pergerakan yang semakin membaik dengan angka reproduksi efektif (Rt) pertanggal (3/10/2020) di angka 0,89. Ini cenderung semakin menurun dan terkendali," kata Ahli Epidemologi FKM Unhas itu.

Hal itu diperkuat dengan semakin menurunnya kasus terkonfirmasi positif.

Dari aspek Testing PCR semakin menunjukkan sampel yang diperiksa semakin meningkat dengan kisaran 1000-2.300 spesimen.

"Meskipun masih lebih rendah dari kapasitas Lab yang dimiliki Sulsel sekarang dengan 12 Lab dan 2 unit mobil PCR dengan kapasitas hingga 4.500 spesimen," ujarnya.

Dengan demikian perlu upaya lebih giat untuk meningkatkan tracing agar menjangkau testing yang semakin membaik.

Dari sisi standar WHO, Sulsel sudah memenuhi kriteri jumlah sampel yang diperiksa sebanyak 1/1000 sampel per minggu dengan posisi per 3 Oktober sebesar 1,1/1000/minggu.

"Berdasarkan indikator layanan kesehatan, menunjukkan jumlah yang sedang di rawat di RS sekarang sebanyak 15,4 persen, di duta covid yang menjadi program unggulan Sulsel sebanyak 10 persen," katanya.

Dari aspek penggunaan tempat tidur Isolasi cenderung semakin menurun dengan posisi sekarang sebesar 24 persen begitu juga dengan pemakaian Tempat Tidur (TT) ICU 19,5%.

Dalam upaya mengelola pandemi Covid-19 secara serius pemerintah provinsi Sulsel telah mengerahkan tenaga sebanyak 9,423 orang yang terbagi 58% perawat, dokter umum 7%, dokter spesialis 9%, tenaga penunjang 13% selebihnya radiographer, analisi lab dan farmasi.

"Itu untuk tenaga di layanan rumah sakit. Tentu masih banyak tenaga yang lain yang menunjang dalam pengendalian Covid-19 ini misalnya tenaga surveilan untuk tracing, tenaga promosi kesehatan dan tenaga epidemiologi," katanya.

Dalam menjalankan tugasnya paparan tenaga tersebut terhadap Covid-19 tentu cukup berisiko, sejak pandemi telah terpapar sebanya 685 nakes yang menderita covid yang terbagi 47% perawat, 23% dokter, 13% administrasi selebihnya dari berbagai jenis tenaga.

Dari sebaran angka kasus reproduksi efektif menurut wilayah hampir semua kabupaten kota Rt-nya berkisar antara 0,23-1,11. Dengan RT secara propinsi sekitar 0,89.

"Angka ini menunjukkan bahwa intervensi public health secara simultan seluruh program Trisula cukup efektif untuk menekan pertumbuhan kasus," ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved