Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemicu Pasukan Tjakrabirawa atau Cakrabirawa Culik dan Tembak Jenderal Ahmad Yani di G30S PKI

Pemicu pasukan Tjakrabirawa atau Cakrabirawa culik dan tembak Jenderal Ahmad Yani di G30S PKI.

Editor: Edi Sumardi
DOK MOH HABIB ASYHAD
Presiden RI pertama, Soekarno Bung Karno dan pasukan Tjakrabirawa atau Cakrabirawa. 

Bertepatan dengan hari ulang tahunnya 6 Juni 1962, Soekarno mengeluarkan Surat Keputusan No 211/Pit/1962 tentang pembentukan resimen khusus yang bertanggung jawab menjaga keselamatan pribadi Presiden dan keluarganya.

Sekaligus terbentuk Resimen Tjakrabirawa.

Soekarno sangat menyukai pertunjukan wayang kulit, sehingga pasukan khusus tersebut diberi nama Tjakrabirawa (Cakrabirawa).

Tjakrabirawa adalah senjata ampuh milik Batara Kresna yang dapat menumpas semua kejahatan di dalam lakon wayang purwa.

Semboyan dari Pasukan Tjakrabirawa, yaitu "Dirgayu Satyawira" yang artinya Prajurit Setia Berumur Panjang.

Menurut Maulwi Saelan, tugas dan kewajiban tiap anggota Tjakrabirawa berpedoman pada apa yang tertulis dalam badge Resimen Tjakrabirawa tersebut.

Di mana bagi Maulwi memiliki arti "seorang prajurit yang terpercayai yang menjaga keselamatan Kepala Negara."

Tjakrabirawa baru diresmikan Soekarno pada 6 Juli 1963 di Wina, Austria.

Dengan upacara sederhana, Soekarno menyerahkan tongkat komando dan varet merah tua kepada Sabur.

3. Pasukan Cakrabirawa

Menurut Soekarno dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (2018) karya Cindy Adam, Pasukan Tjakrabirawa berkekuatan 3.000 personel yang berasal dari keempat Angkatan Bersenjata.

Setiap anggotanya berasal dari pasukan yang andal.

Susunan Resimen Tjakrabirawa, sebagai berikut:

Komandan Tjakrabirawa: Letnan Kolonel CPM Sabur Wakil

Komanadan Tjakrabirawa: Letnan Kolonel CPM Maulwi Saelan

Kepala staf: Letnan Kolonel Infanteri Maraokeh Santoso

Asisten I Resimen Tjakrabirawa: Letnan Kolonel CPM Harun dibantu oleh Kolonel Ali Ebram

Asisten II Resimen Tjakrabirawa: Letnan Kolonel Infanteri Sudjanadi dibantu Mayor Sutarjo dan Mayor Suwondo

Asisten III Resimen Tjakrabirawa: Letnan Kolonel Infanteri Maraokeh Santoso

Asisten IV Resimen Tjakrabirawa: Letnan Kolonel KKO Prawoto yang kemudian diganti oleh Letnan Kolonel Infanteri Rifai

4. Cikal bakal Paspampres

Tidak semua pasukan Tjakrabirawa sebagai oknum dalam G30S/PKI.

Namun, aksi Letkol Untung dan Lettu Dul Arif yang merupakan motor utama dalam aksi penculikan Jenderal Pahlawan Revolusi, nama Tjakrabirawa tercorang dalam pemerintahan Orde Baru.

Setelah dikeluarkannya Surat Perintah II Maret 1966 atau Supersemar, Resimen Tjakrabirawa dibekukan atau dibubarkan pada 28 Maret 1966.

Tugas untuk menjamin keselamatan pribadi Presiden beserta keluarganya diserahkan dan digantikan oleh Satgas Pomad (Polisi Militer Angkatan Darat).

Dalam masa pemerintahan Soeharto, pasukan Angkatan Darat kemudian membentuk lagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang sampai saat ini masih bertugas menjaga Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya.

Hari jadi Paspampres diperingati setiap tanggal 3 Januari.

Penetapan hari jadi ini, diambil dari peristiwa bersejarah.

Di mana Pasukan Pengawal Pribadi Presiden berhasil menyelamatkan Presiden dan Wapres RI serta keluarganya dari Jakarta menuju Yogyakarta pada 3 Januari 1946.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved