Bank Syariah Mandiri
BSM Bantu Pulihkan Ekonomi Nasional dari UMKM
Bank Syariah Mandiri (BSM) ikut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Syariah Mandiri (BSM) ikut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.
Selain melakukan Restrukturisasi Pembiayaan sesuai POJK No 11/2020 untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19, BSM juga membantu pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM).
Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 98 persen perekonomian ditopang oleh pelaku UMKM.
“Selain itu kami juga aktif melakukan literasi keuangan dan pendampingan terkait UMKM. Secara berkala kami melakukan kunjungan ke nasabah UMKM mengedukasi dan membimbing terkait pengelolaan dan perencanaan UMKM ini,” kata Regional CEO PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Region VIII Makassar, Kemas Erwan Husainy, Senin (28/9/2020).
Data Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Kementerian Koperasi dan UKM, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) paling berkontribusi pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebanyak 60,34 persen.
Selain itu, 97 persen tenaga kerja diserap melalui UMKM, 99 persen total lapangan kerja, 14,17 persen total ekspor dan 58,18 persen total investasi.
Sementara itu, jumlah UMKM yakni 60.702 menengah, 783.132 kecil, dan 63,5 juta (98,7%) mikro.
Sementara itu, krisis 2008, UMKM mampu menahan krisis. Ia pun memberikan pertimbangan kepada masyarakat dan pemerintah Sulawesi Selatan untuk kembali menggerakkan ekonomi.
Pertama, Erwan meminta pengusaha dan pemerintah harus kembali memanfaatkan teknologi digital untuk proses komunikasi dan menjalankan roda perekonomian serta mengatur kebijakan ekonomi sektoral.
"Kedua, melakukan program-program edukasi terkait penyadaran kepada masyarakat agar patuh kepada protokol Covid-19 dan memanfaatkan teknologi digital dalam menggerakkan sektor usaha," katanya.
Ketiga, menjaga Sarana dan Prasarana publik oleh masyarakat dan secara disiplin memastikan protokol Covid-19 dijalankan dalam pemanfaatannya.
"Keempat melakukan penguatan BUMD produktif dan investasi pasar modal secara selektif," katanya.
Kelima, mendanai UKM potensial dengan bekerjasama dengan lembaga keuangan yang kredibel.
Ekonomi Syariah selama ini menjadi salah satu pilihan utama dalam melakukan transaksi.
Bahkan, berdasarkan daya kuantitatif, Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, per April 2020, total aset perbankan syariah di kota Makassar tercatat Rp 8,1 trilun dengan pembiayaan sebesar Rp 6,0 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 5,3 triliun.