Kementan
Rakorpim Pemulihan Ekonomi Nasional 2020, Mentan SYL Paparkan Perkembangan Sektor Pertanian, Begini?
Musim Tanam I dari bulan Januari ke Juni 2020, ada 23 juta ton beras carry over, dan konsumsi beras masyarakat sekitar 15 juta ton lebih.
TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Pertanian / Mentan Syahrul Yasin Limpo sampaikan perkembangan ketersediaan beras di tahun 2020.
Hal itu disampaikan Syahrul Yasin Limpo pada Rapat Koordinasi Pimpinan komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Kementerian Lembaga 2020, Jumat 25 September 2020.
• Dari Balai Benih Induk Kepulauan Riau, Mentan Syahrul Yasin Limpo Lihat Peluang Kekuatan Ekonomi
• Hari Tani Nasional 2020, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Apresiasi Program Terobosan Kementan
"Di Musim Tanam I dari bulan Januari ke Juni 2020, ada 23 juta ton beras carry over, dan konsumsi beras masyarakat sekitar 15 juta ton lebih.
"Alhamdulilah stok Juli Agustus itu ada 7,83 juta ton beras," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dikutip dari rilis Humas Kementan.
Terkait dengan Musim Tanam II, Mentan SYL menjelaskan mengejar produksi pada lahan eksisting seluas 7,5 juta hektar.

Dengan keadaan lahan yang sudah tertanam 87 persen, dan perkiraan menghasilkan kurang lebih 15 juta ton.
"Dengan stok yang ada, maka sampai akhir tahun kita memiliki stok beras yang cukup," jelas Mentan menjelaskan ketercukupan stok beras nasional.
Mentan menambahkan, bahwa proses produksi yang berjalan ini membutuhkan penyerapan produksi beras secara masif, hal ini penting agar kestabilan harga panen tetap terjaga.
• Setahun 1,3 Juta Ton Sampah Makanan di Indonesia, Kementan: Jangan Food Waste untuk Ketahanan Pangan
• IKA Faperta UNHAS Dukung Upaya Kementan Perkuat Hilirisasi, Tingkatkan Daya Saing dan Nilai Tambah
"Musim panen biasanya harga menurun, dan kita harus intervensi. Kita harus mempersiapkan daya serap kita," ujarnya.
"Tidak cukup hanya dengan Bulog, tapi dengan sinergi kementerian lain, dan seperti BUMN ada Berdikari, Pertani dan yang lain," jelas SYL.
Mentan SYL juga menjelaskan bahwa program komoditas lannya telah sesuai harapan dan target perencanaan.

Komoditas pertanian lainnya yang memiliki perkembangan signifikan, seperti jagung, hortikultura, daging ayam dan telur.
Terkait dengan dukungan pembiayaan bagi petani, selain dana APBN, Mentan menyebutkan pertanian mendapatkan dukungan KUR pendampingan sebanyak 34,2 trilyun.
Syahrul Yasin Limpo menyampaikan harapannya agar dukungan penguatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Menteri Koordinator yang hadir pada pertemuan tersebut.
• SOSOK Purnawirawan TNI Muhammad Yunus Yosfiah yang Hentikan Kewajiban Penayangan Film G30S/PKI
• Intip Potret Nikita Willy Prewedding Kenakan Adat Lampung, Bentar Lagi Sah Istri Anak Bos Blue Bird
Rapat Koordinasi Pimpinan dihadiri Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Menko Bidang Perekonomian.
"Saya harap Pak Menko, disiapkan KUR dengan insentif khusus untuk membeli alsintan, yakni dengan satu propinsi satu trilyun.
"Traktor besar, penggilingan, RMU, penggilingan beras. Kami punya 186 penggilingan, 80 persennya sudah ketinggalan zaman.

"Kalau ini berikan dengan skala kredit dan ini berputar, ini dalam paling lambat dalam setahun akan menghasilkan," papar Mentan SYL.
Mentan optimis dengan intensif yang diberikan pada input produksi menggunakan KUR, mekanisasi yang diterapkan dapat mengurangi angka losses atau kehilangan pada produksi.
Dimana dari yang biasanya ada di angka sampai dengan 9 -13 persen, akan terminimalisir sampai di 3-4 persen.
Tinjau Balai Benih Induk
Sehari sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melakukan peninjauan ke Balai Benih Induk (BBI) Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan di Tembeling, Toapaya Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (24/9/2020).
Pada kunjungan tersebut Mentan Syahrul Yasin Limpo sekaligus melakukan penanaman secara simbolis bibit buah mangga dan panen buah naga.
• Hari Tani Nasional 2020, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Apresiasi Program Terobosan Kementan
• Bayar Pajak PBB dan Kendaraan Makin Mudah, Bisa Online dan Offline di 5 Juta Mitra Bukalapak
Balai Benih Induk Pertanian menurut Mentan memiliki peluang yang besar untuk pengembangan produk pertanian khususnya di sektor hortikultura, perkebunan.
Ia menambahkan, dari lokasi ini, ke depannya bisa diproyeksikan untuk pengembangan sektor peternakan.
Terlebih, posisi Kepri yang begitu dekat dengan negara tetangga merupakan modal kekuatan perekonomian negara.

"Kepulauan Riau adalah bagian kekuatan-kekuatan negeri yang ada. Ini dekat dengan Singapura dan Malaysia.
"Untuk itu upaya-upaya akselerasi sektor pertanian dari hortikultura, perkebunan juga peternakan yang ada di sini menjadi kekuatan ekonomi." ungkap Mentan.
Untuk itu Mentan berpesan kepada Kepala BBI dan Kepala BPTP Kepulauan Riau yang hadir untuk memperhatikan pengembangan komoditas yang potensial.
• Bayar Pajak PBB dan Kendaraan Makin Mudah, Bisa Online dan Offline di 5 Juta Mitra Bukalapak
• Setahun 1,3 Juta Ton Sampah Makanan di Indonesia, Kementan: Jangan Food Waste untuk Ketahanan Pangan
Terlebih tanaman yang digemari masyarakat dan wisatawan sebagai komoditas dengan daya jual yang tinggi.
"Ini kita punya peluang luar biasa berbeda dari tempat lain," kata Syahrul Yasin Limpo.
"Di depan itu ada Singapura, tempat terbuka untuk kalian," lanjutnya dikutip dari rilis Humas Kementan.
"Saya kira di sini juga tiap tahun dikunjungi turis yang banyak untuk itu harus bisa dipersiapkan dan di dorong dari sini." pungkas Mentan.
Di lokasi BBI ini Mentan berkesempatan secara simbolis menanam bibit mangga varietas Garifta Gading.
Varietas ini memiliki buah dengan tekstur lunak berserat kasar, rasanya manis, aromanya harum kuat.
Selain itu, jenis mangga ini mampu produksi rata-rata capai 64,42 Kg per pohon per-tahunnya.
Tak hanya satu kali secara simbolis Mentan menanam bibit buah mangga, Mentan juga berkesempatan menanam bibit Mangga varietas Sala.
Kemudian melanjutkan pemetikan buah naga di lokasi yang berdekatan dengan lahan tanam mangga.
Sementara itu, Kepala BBI, Nil Erison menyebutkan komoditas tanaman yang ada di lokasi tanggung jawabnya memiliki anek koleksi tanaman.
Baik jenis hortikultura dan perkebunan yang diambil dari balai-balai penelitian tanaman hortikultura dan perkebunan Badan Litbang Kementan.
"Luasan kami ada sekitar 50 hektar, yang kami miliki dari produk hortikultura
"Seperti mangga, durian, alpukat, dan perkebunannya kami punya kebun pala, cengkeh, dan lada, ini dari Balitbu dan Balittr," katanya. (*)