Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Waspadai Penularan Lokal di Mamuju Sulbar

Ibukota Provinsi Sulawesi Barat itu kini menjadi episentrum penyebaran virus berkode Covid-19.

Penulis: Nurhadi | Editor: Mahyuddin
Ist
Kota Mamuju 

TRIBUNMAMUJU.COM - Penyebaran virus corona di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, makin tak terbendung.

Ibukota Provinsi Sulawesi Barat itu kini menjadi episentrum penyebaran virus berkode Covid-19.

Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Barat, tiap hari terjadi penambahan signifikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Mamuju.

Selasa kemarin, dari 25 kasus penambahan positif di Sulbar, sebanyak 21 di antaranya dari Mamuju.

Terbaru, Rabu (23/9/2020), bertambah 10 kasus positif yang juga dari Mamuju.

KPU Mamuju Tetapkan 2 Paslon Pilkada 2020, Petahana Didukung 17 Kursi di DPRD

Residivis Pencuri Barang Elektronik di Mamuju Dibekuk Polisi

19 Warga Sulbar Dilaporkan Positif Corona Hari Ini, 14 dari Mamuju

Daerah berjuluk Bumi Manakarra itu kini menjadi penyumbang kasus terbanyak virus mematikan tersebut.

Dari 540 kasus positif di Sulbar sebanyak 239 kasus dari Mamuju.

Sementara yang dinyatakan sembuh sebanyak 145 pasien, delapan menjalani karantina, dua dirawat isolasi, 83 isolasi mandiri dan satu meninggal dunia.

Juru Bicara Gugus Tugas Penganan Covid-19 Sulbar Safaruddin Sanusin DM mengatakan, penyebaran Covid-19 yang tidak terbendung di Mamuju akibat ketidakdisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Jadi memang ini tergantung dari sikap masyarakat, kondisi masyarakat kita masih acuh tak acuh, memandang remeh virus ini. Karena saat ini penyebaran virus sudah didominasi oleh transmisi lokal," kata Safaruddin.

Safaruddin mengatakan, yang dilakukan pemerintah saat ini adalah mengeluarkan Pergub Nomor 40 Tahun 2020 yang mengatur penerapan disiplin dan penegakan protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengedalian Covid-19.

"Di dalam pergub ini diuraikan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan, termasuk sanksi administrasi dan sanksi disiplin, polisi dan satpol melakukan razia bagi yang tidak menggunakan masker," jelas Safaruddin.

Musuh paling nyata saat ini, menutur Safar, adalah tempat keramaian. Seperti pasar, terminal, warkop dan tempat umum lainnya.
"Kondisi di Mamuju saat ini penularan sudah didominasi transmisi lokal, sudah jarang dari luar, jadi diharapkan memang masyarakat untuk paham bahwa saat ini kita sedang berperang, dan musuh kita tidak terlihat," ujar mantan Plt Sekwan DPRD Sulbar itu.

DPRD Takalar Gunakan Hak Interpelasi, Ditolak 10 Legislator, Didukung Putra Wabup

Cegah Corona, Polisi Ancam Bubarkan Kerumunan Massa Saat Pengundian Nomor Urut Pilkada Majene

Pilkada Majene, Patmawati-Lukman Tak Persoalkan Nomor Urut, AST-Aris Serahkan ke Yang Maha Kuasa

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulbar dr Muhammad Ikhwan menambahkan, Mamuju dan Polman adalah dua kabupaten dengan tingkat kasus paling banyak di Sulbar.

"Dulunya hanya orang dari perjalanan yang terkonfirmasi. Sekarang sudah penularan lokal. Sudah tidak terkendali, jadi kemungkinan akan terus bertambah. Karena kadang-kadang yang positif sudah tidak tahu di mana dan siapa yang tulari," kata Anggota Gugus Tugas Covid-19 itu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved