Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jurnalis Pers Mahasiswa Ditangkap

Liput Aksi Nelayan, 3 Jurnalis Pers Mahasiswa Ditangkap, Ini Penjelasan DirPolair Polda Sulsel

DirPolair Polda Sulsel Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan ketiga jurnalis pers kampus itu ikut diamankan lantaran berada di atas perahu nelayan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
ist
Tiga jurnalis pers mahasiswa yang ditangkap saat meliput aksi penolakan tambang pasir oleh nelayan Pulau Kodingareng, Sabtu (12/9/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Selain menangkap tujuh nelayan dan seorang aktivis lingkungan hidup, Polair Polda Sulsel juga menangkap tiga jurnalis pers mahasiswa saat meliput aksi penolakan tambang pasir oleh masyarakat nelayan Pulau Kodingareng, Sabtu (12/9/2020) siang.

Ketiganya, yakni Ketua UKPM Unhas Hendra, Pimpinan Redaksi CakrawalaIDE UPPM-UMI Mansyur dan CakrawalaIDE UPPM-UMI Raihan.

Komite Keselamatan Jurnalis mengecam adanya penangapan itu juga tindakan represif terhadap ketiga jurnalis pers mahasiswa tersebut.

Sebelum ditangkap, informasi yang diterima AJI Makassar, ketiganya sudah menunjukkan kartu pers dan surat tugas kepada polisi.

Akan tetapi, polisi tidak mengindahkan kartu pers tersebut.

Sebelum dibawa, ketiganya diduga mendapat tindak intimidasi dan kekerasan dari polisi.

Kemudian mereka diangkut menggunakan kapal Dit Polairud Polda Sulsel untuk dibawa ke kantor.

"Hingga saat ini, ketiga jurnalis tersebut masih ditahan di kantor Dit Polairud Polda Sulsel. Kepala Dit Polairud (Kombes Pol Hery Wiyanto) menghalang-halangi akses bantuan hukum," tulis rilis Komite Keselamatan Jurnalis yang dikirim Ketua AJI Makassar, Nurdin Amir.

Dikonfirmasi terkait penangkapan itu, DirPolair Polda Sulsel Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan ketiga jurnalis pers kampus itu ikut diamankan lantaran berada di atas perahu nelayan.

"Karena ada di kapal yang sama-sama nelayan. Merusak kapal, kita juga tidak tahu kalau itu pers mahasiswa, nanti kalau peristiwa tadi hanya meliput saja akan kita lepaskan," tuturnya.

Hingga malam ini ketiganya pun masih menjalani pemeriksaan di Mako Dit Polari Polda Sulsel.

"Masih diambil keterangannya," ujarnya.

Ia juga menampil soal penunjukan kartu identitas saat peristiwa tersebut terjadi.

"Nggak ada mas, mana di tengah laut begitu bisa memperkenalkan diri. Pindah dari kapal ke kapal aja susah," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, personel Polair Polda Sulsel mengamankan belasan orang saat aksi penolakan tambang pasir oleh kapal PT Royal Boskalis, pagi tadi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved