Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yakuza Gengster Sadis Paling Kejam di Dunia Kocar Kacir Gegara Penyakit Menular,

Pandemi Virus Corona memang membuat masyarakat dunia kesulitan. Tidak terkecuali gengster tersadis di dunia, Yakuza.

Editor: Rasni
Tribunnews
Foto Gengster Yakuza 

TRIBUN-TIMUR.COM- Pandemi Virus Corona memang membuat masyarakat dunia kesulitan.

Tidak terkecuali gengster tersadis di dunia, Yakuza.

Kini si gengster tengah panik dan hampir runtuh karena digebukin penyakit menular dan dan mematikan ini.

Dikabarkan, kelompok Yakuza bangkrut digebuk pandemi Covid-19.

Pandemi Corona membuat sejumlah dunia menjadi panik. Termasuk salah satunya di Jepang.

Bahkan kelompok Yakuza di Jepang saat ini jatuh miskin karena pandemi Corona.

tribunnews
Anggota Yakuza dalam sebuah acara. Kelompok kriminal terkenal di Jepang ini dilaporkan ikut bangkrut karena pandemi corona (Daily Beast)

Pandemi corona bukan hanya merontokan ekonomi banyak negara, bahkan kelompok kriminal terkenal pun merasakannya.

Sindikat kriminal yang namanya cukup terkenal di dunia bawah di Jepang adalah Yakuza.

Kelompok ini terkenal mendunia sebagai kelompok penjahat yang kerap melakukan tindakan ilegal.

Namun, semenjak wabah Covid-19 melanda seluruh dunia, kelompok Yakuza ternyata mengalami dampak hebat pada sistem bisnisnya.

September, FOX Lite Royal Bay Makassar Tawarkan Harga Khusus Buat Anggota My TAUZIA Privilege

Intelijen Inggris Ungkap Upaya Korut Sabotase Kesepakatan Perdagangan Pertanian Canberra & Indonesia

Lirik Lagu Ngawi Nagih Janji - Denny Caknan x Ndarboy Genk, Lengkap dengan Terjemahan Indonesia

Menurut Daily Star pada Jumat (15/5/2020), kelompok kejahatan paling terkenal di Jepang ini, mengalami krisis ekonomi karena penghasilannya terjun bebas.

Sindikat Yakuza melakukan kejahatan terorganisir menghasilkan uang melalui "shinogi" istilah Jepang, yang diterjemahkan sebagai "keramaian." 

Mereka melakukan tindakan ilegal, seperti pengedaran narkoba, pelacuran, pemerasan, dan premanisme.

Banyak anggora Yakuza telah berusia lanjut, mereka ditempatkan ke dalam kategori berisiko, bila tertular dengan Covid-19.

Hal itu menyebabkan banyak dari mereka yang terpaksa tinggal di dalam rumah, dan meringkuk ketakutan karena bisa tertular Covid-19.

tribunnews
Mafia Jepang, Yakuza. Pandemi corona membuat bisnis mereka kacau dan terjun bebas. Ternyata dampak Corona bisa memporak-porandakannya. (Mociarane.com)

Jake Adelstein, reporter investigasi yang berbasis di Tokyo, telah meliput Yakuza selama kurang lebih 25 tahun.

Mengatakan kepada Sky News, bahwa kini kelompok Yakuza hanya bisa bergantung pada anggotanya yang lebih muda untuk mencari uang.

Namun, dengan bisnisnya yang macet, membuat mereka harus memutar otak untuk menghasilkan uang dengan cara berbeda.

"Ini berarti mereka tidak bisa mengumpulkan uang jatah preman dari klub malam, bar, atau tempat dengan reputasi buruk yang membutuhkan perlindungan mereka," katanya.

"Salah satu hal yang kini terpaksa mereka lakukan adalah menjual masker, dengan harga tinggi sebagi bisnis kecil mereka," katanya.

"Tapi itu tidak terlalu menguntungkan untuk sekelas geng," jelasnya.

Liga 1 Digelar Tanpa Penonton, Eks CEO PSM Rully Habibie Minta Suporter Bersabar

Kisah Pinkan Mambo Bangkrut & Terlilit Utang Jangankan Rp100 Juta, Rp100 Ribu Aja Gue Enggak Punya

Ini Penantang Andi Arung di Pemilihan Ketua KONI Bantaeng

Dia menambahkan, bahwa banyak sebagian anggota Yakuza ternyata juga takut dengan virus corona.

Ini menunjukkan betapa rapuhnya mereka sebagai manusia, terlepas bahwa mereka juga adalah seorang penjahat dan kriminal kelas atas.

tribunnews
yakuza Jepang dalam sebuah acara (YouTube)

Dengan keterlibatan Yakuza dalam tindak kekerasan, juga membuat mereka ditolak rumah sakit, sehingga mereka sulit mendapatkan perawatan.

Meski demikian, dari sekian banyak profesi di kelompok Yakuza ternyata ada satu profesi yang cukup diuntungungkan dalam kondisi ini.

Menurut Tomohiko Suzuki, seorang pakar Yakuza, mengatakan pada Sky News, kelompok yang paling diuntungkan adalah pengedar narkoba.

"Masyarakat telah tinggal dirumah, akibatnya harga ganja dan stimulan meningkat tajam dua kali lipat semenjak terjadinya wabah virus corona," katanya.

"Obat dipesan melalui telepon, kemudian diantarkan mengunakan mobil ke alamat pemesan," imbuhnya.

AFC Cup 2020 Ditunda, CEO PSM Khawatir Jadwal Liga 1 Ikut Kena Imbas

VIDEO: Perayaan HUT Demokrat di Kantor DPD Sulsel

Lalu bisnis lain seperti rumah prostitusi, juga masih berjalan, namun tidak ada pelanggan yang datang.

Sementara itu, selama masa pandemi ini kelompok seperti Yakuza dan mafia Italia dan Amerika, dilaporkan melakukan banyak kegiatan kemanusiaan, dalam upaya meningkatkan citra publiknya.

Yakuza pernah menawarkan diri untuk mengirim kelompoknya, untuk membersihkan kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama pada Februari.

Namun, pemerintah negara telah menolak tawaran tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Akhirnya Kelompok Mafia Gengster yang Dikenal Paling Sadis Ini Porak-poranda Dihantam Corona

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved