Selamat Hari Radio Nasional, Yuk Intip Sejarah Hingga Cara Radio di Makassar Tetap Eksis
Pada Jumat (11/9/2020) hari ini merupakan ulang tahun ke-75 Radio Republik Indonesia ( RRI) yang kemudian diperingati sebagai Hari Radio Nasional.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Diketahui, RRI telah memiliki sejumlah program yang dapat disaksikan langsung dilayar kaca.
Seperti yang disampaikan salah satu penyiar sekaligus presentar RRI, Sunarti Tasik Malillin.
“Tonton yang Anda dengar jadi slogan RRI. Jadi RRI tidak hanya didengar saja tapi bisa disaksikan atau ditonton langsung di televisi dan youtube,” katanya saat dijumpai Tribun Timur di kantor RRI.
Inovasi tersebut yakni RRI Net, Radio Picture siaran RRI yang dapat disaksikan seperti televisi pada umumnya.
“Jadi masyarakat dapat mengakses siaran RRI Net misalnya lewat aplikasi yang didownload di smarthphone namanya RRIPlay Go atau melalui TV satelit di UC TV,” tambahnya.
Inovasi ini dilakukan mulai 2017 agar dapat mengaet pendengar RRI.
Beberapa program yang disiarkan seperti RRI Live Music, program ini mengundang penyanyi hingga tingkat nasional dan diselingi sesi tanya jawab.
Adapula program obrolan budaya yang bercerita tentang budaya.
Selain itu, RRI sudah dapat didengar dibeberapa aplikasi seperti National Network, Voice of Indonesia, Channel Lima, RRI Radio, RRI30 dan RRIOnline.
Teknologi yang semakin maju, dijadikan RRI sebagai sebuah tantangan.
“Kami melihat ini semakin banyak sukanya. RRI sudah berevolusi menjadi media yg modern, menjawab tantangan konvergensi media dan sudah melakukan inovasi program. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan pendengar,” pungkas wanita yang kerap disapa Arty Alfian.
3. I-Radio
Radio dengan frekuensi 96,0 ini masih memiliki sekitar 130 ribu pendengar di pertengahan tahun 2019 berdasarkan survei Nielsen.
Seperti yang diungkapkan program coordinator Iradio Benny Wahyu saat ditemui Tribun Timur di Kantor Iradio Jl Thamrin No 2A.
“Kami masih memiliki pendengar yang banyak di Kota Makassar,” katanya.
Menurut Benny, radio berkonsep menemani pendengar dan bukan hanya sekedar memutar musik.
“Banyakkan aplikasi mendengar musik saat ini. Namun radio berbeda. Kita (radio) memberi informasi dan menemani pendengar. Kalau Iradio sendiri mendekatkan diri dengan pendengar lewat gaya nyiar” katanya.
Seperti diketahui Iradio memiliki ciri khas yakni menggunakan dialek Makassar ditengah-tengah dialog.
“Kami tetap pertahankan bahasa lokal dengan berdialek Makassar setiap dialog. Itu dijadikan cari khas,” tambahnya.
Untuk mempertahankan jumlah pendengar Iradio menghadirkan sejumlah konten kreatif yang segar dan menghibur para pendengar setianya.
“Program kami misalnya ada Pagi-pagi yang berkonsep moodbooster sehingga di pagi hari pendengar bisa semangat beraktifitas. Ada juga curanmor yakni curhat di atas mobil dan motor, lewat kirim-kirim pesan dan motor,” jelasnya.
Iradio juga menggandeng influencer Makassar Zakaribo dan Tirza Ivana sebagai penyiar.
“Jadi ada beberapa program yang disiarkan langsung influencer,” katanya.(*)
