Chintami Atmanegara Buka Suara Soal Anaknya Dilapor Polisi, Deanni Disebut Tak Tahu Terima Kasih
Setelah tiga bulan numpang hidup, Chintami akhirnya meminta Deanni Ivanda untuk pindah dan cari rumah sendiri
"tiba-tiba dia WA, tante saya udah di rumah sakit, tapi dia tidak terima ginjal, pokoknya saya jual ginjal saja deh supaya tante tidak usah lihat muka saya lagi" ujar Chintami mencontohkan kata-kata Deanni
"yah saya tahan emosi. Intinya sebenarnya alif atau saya ingin menolong, keadaan seperti ini, lagi banyak yang di PHK, saya gak lihat siapapun, agama apapun, kita wajib saling tolong menolong, tapi anak yang ditolong ini tidak pandai membawa diri." ujarnya lagi
Pengakuan Deanni Ivanda saat Kejadian
Deanni Ivanda, korban dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anak Chintami Atmanegara, Dio Alif Utama angkat bicara soal permasalahannya.
Deanni Ivanda mengatakan bahwa hal yang mendasar dirinya mendapatkan tindakan dugaan penganiayaan dari putra Chintami Atmanegara karena sindirannya yang dianggap menyakiti hati.
"Jadi ketika saya mau pamit meninggalkan rumah ibu Chintami pada 30 Juli 2020, saya ada cekcok dengan Alif. Diduga saudara Alif tidak terima dengan ucapan saya, lalu dia memukul saya," kata Deanni Ivanda ketika ditemui di kawasan Tangerang Selatan, Selasa (8/9/2020) malam.
"Alasan memukul saya karena mungkin saya menyindir dia (Dio Alif)," tambahnya.
Mengenai awal mula cekcok, Deanni mengatakan bermula dari ucapan Chintami Atmanegara yang menyindirnya untuk bangun pagi jika tidur di tempat orang.
"Beliau ibu Chintami agak nyindir berbicara pada saya untuk bangun pagi disitu untuk anak perempuan. Kemudian saya bilang, 'apa harus anak perempuan saja yang bangun pagi untuk laki-laki bagaimana?' gitu," ucapnya.
"Nah d isitu mungkin kesal dan tersinggung pihak dari Alif," sambungnya.
Tak lama kemudian, Deanni menambahkan, putra Chintami langsung memukul dan melakukan penganiayaan terhadap dirinya yang disaksikan petugas keamanan rumah.
"Saat dugaan penganiayaan, justru ibu Chintaminya bilang, 'sukurin lu, biar rasa itu udah berdarah-darah' dia ngomomg begitu," ungkapnya.
Deanni menyebut, dirinya menerima banyak sekali dugaan penganiayaan,
ia dipukul di bagian rahang sebanyak dua kali.
"Pukulannya banyak sekali. Terus saya dibanting kena tangga. Kejadiannya di rumah ibu Chintami di dalam rumahnya, di ruang tamu," jelasnya.
"Saya teriak pada saat itu, ketika saya mencoba pembelaan tangan saya dipegang sama security komplek," tambahnya.
Tak hanya itu saja, Deanni mengaku bahwa ia sempat diseret oleh Alif dari lantai tiga menuju ke ruang tamu.
"Jadi pertama di lantai tiga saya dibanting dan gelinding sampai ke pemberhentian anak tangga. Kemudian saya ditendang dua kali juga oleh saudara Alif," katanya.
"Terus pipi saya berdarah karena mentok pager," tambahnya.
Usai menerima dugaan penganiayaan, Deanni Ivanda mengaku diusir oleh Dio Alif Utama dan Chintami Atmanegara dari rumahnya.
Setelah diusir, Deanni Ivanda ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 31 Juli 2020 untuk membuat pengaduan dan meminta surat rekomendasi visum dari Polres Metro Jakarta Selatan.
"Iya langsung saya visum dengan teman saya ke rumah sakit," ujar Deanni Ivanda.
Deanni Ivanda mengatakan bahwa seminggu kemudian, ia ditemani tim kuasa hukum melaporkan Dio Alif Utama ke Polres Metro Jakarta Selatan, pada Agustus 2020.
Dalam laporannya, Dio Alif Utama, putra Chintami Atmanegara dijerat dengan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. (Arie Puji Waluyo/ARI).
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pengakuan Deanni Ivanda, Diseret dan Dipukul Alif, Chintami Atmanegara Malah Nyukurin