Buka Rakor Sensus Penduduk, Wagub Sulsel Tekankan Daerah Tak Terjangkau Internet
Wagub mengikuti rapat virtual ini dari Kantor Gubernur Sulsel di perwakilan Kabupaten Tana Toraja.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Wagub Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka pelaksanaan Sensus Penduduk September 2020 secara virtual, Senin (31/8/2020).
Wagub mengikuti rapat virtual ini dari Kantor Gubernur Sulsel di perwakilan Kabupaten Tana Toraja.
Sensus Penduduk (SP) merupakan kegiatan nasional yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik
Mulai 1 September 2020, BPS melakukan sensus dengan mendatangi rumah penduduk secara door to door oleh petugas sensus (PS) yang telah direkrut.
Misi mereka adalah mendapatkan data yang akurat dari keluarga-keluarga yang belum merespon SP2020 secara online.
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, agar selalu berkoordinasi untuk memperlancar sinergi.
Ia pun mengapresiasi BPS Sulsel dalam merekrut sebagian petugas sensus bagi orang yang tidak memiliki pekerjaan.
"Pada sensus penduduk online bisa mencapai target 21%. Kami harap bisa mencapai target pada sensus penduduk (tahap kedua) ini," ujarnya.
Hal itu, karena masih ada wilayah yang sulit mengakses internet, sehingga tidak bisa melakukan sensus penduduk online.
Ia pun menyampaikan pencapaian Pemprov Sulsel dalam realisasi belanja APBD untuk Tahun Anggaran 2020. "
"Per 27 Agustus 2020, Provinsi Sulawesi Selatan berada diurutan pertama persentase realisasi belanja APBD Provinsi se Indonesia Tahun Anggaran 2020. Persentase itu melebihi persentase secara Provinsi bahkan secara Nasional, yakni 62,55%," ujarnya.
"Kami harap di kondisi pandemi ini, pelaksanaan sensus penduduk tetap memperhatikan protokol kesehatan, karena akan berinteraksi sama masyarakat dan melakukan pendekatan terbaik. Kami imbau Kepala Daerah sampai tingkat RW atau Kepala Dusun untuk membantu petugas kita yang turun, bisa memberikan informasi agar bisa proteksi diri dengan melakukan regulasi pencegahan Covid-19," jelasnya.
Andi Sudirman menilai pencatatan statistik kependudukan sangat penting. Melalui data ini akan menghadirkan sebuah kebijakan suatu daerah.
"Adanya sensus penduduk dengan door to door ini, bisa memperlihatkan data yang jauh berbeda, yang bisa jadi acuan bersama, tingkat akurasi yang tinggi, dengan kerja-kerja yang ulet, ikhlas, berintegritas dan profesional, maka hasilnya bosa dapat lebih baik. Sehingga pemangku kebijakan bisa memberikan kebijakab yang tepat untuk masyarakat," ujarnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel), Yos Rudiansyah berterima kasih atas dukungan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel serta Kepala Daerah se Sulsel apda sensus penduduk secara online pada 15 Februari hingga 29 Mei 2020 lalu.