500 Blank Spot di Sulsel, NA: Yang Kita Butuhkan Saat Ini Jaringan
Pihak Telkomsel sendiri meluncurkan program Merdeka Belajar yang diperuntukan bagi murid, mahasiswa dan guru se-area Sulawesi.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan Rp 8,9 triliun untuk subsidi kuota internet dan tunjangan profesi pendidik di Indonesia.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah menyambut baik hal tersebut. Sebab, permasalahan kuota internet selama masa pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan untuk pembelajaran online.
Namun tidak hanya itu, pemerintah pusat perlu membangun infrastruktur jaringan dengan aksesibilitas yang baik.
"Tetapi bagi kita, yang lebih penting adalah tidak semua daerah bisa terakses (internet)," kata NA belum lama ini.
NA telah bertemu provider atau penyedia jaringan, mengatasi masalah yang ada. Seperti memasang BTS dan penguat sinyal repeater atau booster.
"Yang kita butuhkan sekarang ini adalah jaringan," katanya.
Sebelumnya, NA menerima audiensi manajemen Telkomsel Area Pamasuka di Gubernuran Jl Sungai Tangka Makassar, Senin (24/8/2020).
Mereka membahas persoalan pemenuhan jaringan internet.
Pihak Telkomsel sendiri meluncurkan program Merdeka Belajar yang diperuntukan bagi murid, mahasiswa dan guru se-area Sulawesi.
"Kemarin juga sudah kita undang GM Telkomsel, mereka sudah menurunkan tarif dan supaya lebih mudah diakses," katanya.
Selanjutnya, Pemprov Sulsel melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Stastik dan Persandian mengundang penyedia jasa layanan internet ke Kantor Gubernur Provinsi Sulsel, Rabu (27/8/2020).
Kadis Kominfo Sulsel Amson Padolo, menjelaskan, kedatangan penyedia jasa layanan internet ke kantor Gubernur dalam rangka pembicaraan kerja sama dalam upaya meminimalisir blank spot atau kondisi di mana suatu tempat tidak tersentuh atau tercover sinyal komunikasi. Kondisinya di Sulsel, daerah yang terisolir dan pulau-pulau.
"Empat provider, yakni Telkomsel, Indosat, Smartfren dengan XL. Itu intinya, bagaimana sekitar 500 blank spot di Sulsel itu, kita dapat diminimalisir dengan mengharapkan para provider untuk membuka akses sehingga titik-titik blank spot ini dapat dikurangi di Sulsel," katanya.
Amson menuturkan, tercatat 500 area blank spot masih jauh dari jaringan Internet.
Olehnya, ia berharap kehadiran penyedia jasa jaringan itu mampu membuka akses jaringan baik telfon maupun internet bisa mengurangi titik blank spot.