Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Cengkeh

Petani di Luwu Keluhkan Harga Cengkeh Murah

Sejumlah wilayah di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tengah memasuki musim panen cengkeh.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
Istimewa
Petani memanen cengkeh di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan 

TRIBUNLUWU.COM, BUPON - Sejumlah wilayah di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tengah memasuki musim panen cengkeh.

Petani cengkeh di wilayah itu tengah disibukkan dengan aktivitas memanen cengkeh di kebun.

Petani cengkeh di Kecamatan Bupon, Muis, Kamis (27/8/2020) mengatakan hasil panen tahun ini terbilang melimpah.

Hanya saja, tingginya produktivitas cengkeh petani tidak sejalan dengan harga jual yang didapatkan.

Petani menilai harga jual cengkeh sangat murah dan jauh dari standar.

"Harga cengkeh sangat murah, hanya Rp 13 ribu kalau basah dan Rp 46 ribu per kilogram kalau yang kering," ujarnya.

Harga cengkeh murah turut dikeluhkan petani yang berada di Kecamatan Ponrang, Makka.

"Saat ini kalau kami jual cengkeh 50 kilogram, kami hanya menerima Rp 2,3 juta saja," keluhnya.

Padahal menurut dia, jika normal harga cengkeh mencapai Rp 100 hingga Rp 130 per kilogram.

Anggota DPRD Luwu Muliadi mengatakan, harga cengkeh saat ini berada pada titik terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Salah satu penyebab turunnya harga cengkeh akibat ketidakjelasan permintaan dari pabrik rokok.

"Muara dari buah cengkeh itu lebih dari 90 persen ke pabrik rokok. Sementara pabrik rokok saat ini tidak jelas soal permintaan, makanya pedagang ragu membeli," kata Muliadi yang juga pedagang cengkeh.

Ia menyarankan petani menyimpan cengkeh mereka.

"Jika memang tidak ada kebutuhan mendesak, alangkah baiknya petani dapat menjual buah cengkehnya sesuai kebutuhan saja," katanya.

Legislator lainnya, Sugiman Janong menyebut anjloknya harga cengkeh yang membuat petani mengeluh harus disikapi pemerintah.

"Pemerintah tidak boleh berpangku tangan dengan keluhan petani. Ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus ada solusinya," katanya.(*)

Laporan Wartawan TribunLuwu.com, Chalik Mawardi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved