Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa UNM Nikmati Jaringan Internet 4G Telkomsel untuk Kuliah Daring di Banggai Sulawesi Tengah

Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) membuat pemerintah mengalihkan pembelajaran semua level sekolah dari tatap muka ke daring.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
ist
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Fikri Rahmat Utama dari Desa Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah melakukan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Ia hanya menggunakan Telkomsel yang provider tunggal di daerahnya. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) membuat pemerintah mengalihkan pembelajaran semua level sekolah dari tatap muka ke daring.

Apalagi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah meneken peraturan pemerintah yang melanjutkan pembelajaran daring selama masa Covid-19. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan jenjang pendidikan tinggi masih tetap menyelenggarakan pembelajaran via daring pada tahun ajaran 2020/2021 di semua zona.

Metode pembelajaran pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring untuk mata kuliah teori. 

Pembelajaran Daring pun dirasakan oleh Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Fikri Rahmat Utama dari Desa Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah. 

Kabupaten Banggai Laut adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. 

Banggai Laut merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Banggai Kepulauan yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB).

 Wilayah Banggai Laut secara keseluruhan adalah wilayah pulau.  

Setelah pimpinan kampus menghentikan kuliah tatap muka per Maret 2020, Fikri pun harus pulang kampung. 

Orang tuanya memanggilnya pulang supaya anak lelakinya tak terjangkit virus Corona yang sampai saat ini, 6.083 orang di Makassar per Sabtu (22/8/2020).  

Fikri sempat berpikir tak akan bisa kuliah online karena sepengetahuannya,  jaringan di Banggai sangat tidak bagus. 

"Saat di Banggai saya tetap mengikuti kuliah melalui daring dan karena hanya Telkomsel yang merupakan satu-satunya provider di sini, saya pun mengganti provider lama saya ke Telkomsel," katanya melalui pesan WhatsApp ke tribun-timur.com, Kamis (20/8/2020). 

Fikri Menggunakan SIM Card AS

Saat pertama kali kuliah daring di kampung, Fikri kaget dengan kondisi jaringan yang menjadi lebih baik dibandingkan dua tahun lalu. 

"Dua tahun lalu sebelum saya kuliah di Makassar, kondisi jaringan yang ada dikampung saya sangat tidak baik. Saya harus pergi ketempat tinggi entah itu di gunung untuk bisa mendapatkan sinyal yang bagus, padahal saya tinggal di pantai," katanya. 

Namun semua hal itu menjadi berbeda saat ini, Fikri mendapat sensasi berinternet yang sama seperti saat di Kota Makassar.

Selama dia kuliah dan menggunakan Telkomsel paket internet, ia beberapa kali mendapatkan bantuan paket data dari kampus UNM sehingga, dia sangat senang dengan bantuan tersebut. 

"Aplikasi kuliah daring yang saya ikuti sejauh ini juga tidak pernah mengalami kendala berarti saya selalu bisa mengimbangi teman-teman lain yang berada di kota," katanya. 

"Sampai saat ini yang membuat saya sangat suka dengan Telkomsel yaitu paket promo yang diberikan sangat murah dan banyak. Sehingga saya bisa memilih promo yang sesuai dengan keinginan saya," lanjutnya. 

Untuk pengembangan jaringan di region Sulawesi, hingga saat ini Telkomsel telah memiliki lebih dari 6000 site yang tersebar di seluruh kota/kabupaten. 

"Kita juga masih terus lakukan penambahan BTS hingga ke pelosok untuk menambah kenyamanan masyarakat pengguna layanan Telkomsel," kata General Manager Network Operation and Quality Management Telkomsel Regional Sulawesi, Muhammad Idham Kadir, Minggu (23/8/2020). 

Untuk Banggai Laut, Telkomsel masih menjadi pilihan utama masyarakat dan akan terus kita jaga kepercayaan tersebut dengan pengembangan/perluasan jaringan. Dari 7 Kecamatan yang ada di Banggai Laut, seluruhnya telah tercover layanan Telkomsel. 

Telkomsel mencatat, lonjakan traffic data dan Digital di bulan July-Agustus pertumbuhannya mencapai 30 persen dibandingkan saat sebelum Covid19. 

Lonjakan ini selain karena proses Belajar Mengajar hingga bekerja secara Daring juga dipicu oleh dibukanya akses aplikasi Netflix dan peluncuran produk baru Telkomsel yang diterima dengan baik oleh masyarakat.

Pemerintah Republik Indonesia juga melalui Kementerian  Komunikasi dan Informatika (Kenmenkominfo) memastikan bahwa layanan internet 4G akan tersedia di seluruh wilayah Indonesia pada akhir 2022.

Pemerintahan di bawah naungan Presiden Joko Widodo juga sudah berkomitmen untuk meratakan pembangunan sejak awal terpilih. 

Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny G Plate  menyampaikan itu dalam membuka diskusi bertajuk 'Telemedisin untuk Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan,' melalui siaran YouTube Kemkominfo TV, Sabtu (22/8/2020).

Johnny menambahkan, saat ini pembangunan infrastruktur internet atau ketersediaan layanan sinyal 4G itu merupakan salah satu program Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital.

Hingga saat ini, terdapat 12.548 desa dan kelurahan serta setidaknya 150.000 layanan publik yang belum terjangkau layanan internet, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

"Internetifikasi rasio yang ingin ditingkatkan, disparitas internet antar-orang antarwilayah ingin diperkecil, ditekan sekecil-kecilnya, internet yang berkecepatan tinggi," jelas Johnny.

Pihaknya, juga akan melakukan pengembangan sumber data manusia (SDM) di bidang digital.

Tentunya, kata Johnny, SMD yang komprehensif dan berkelanjutan mulai dari literasi digital, talenta digital, hingga kepemimpinan di era digital.

"Pendidikan-pendidikan yang terkait dengan migrasinya ekonomi dari ruang fisik ke ruang digital, ekonomi digital, yang dari waktu ke waktu terus meningkat," jelasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved