Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukan Lagi ITB atau UGM, Inilah Perguruan Tinggi Terbaik 2020 dari 2.136 Kampus di Indonesia

Rupanya di 2020 ini, perguruan tinggi yang berada di puncak klaster 1 bukanlah Institut Teknologi Bandung ataupun Universitas Gadjah

Penulis: Alfian | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
Daftar Perguruan Tinggi dalam Klaster I versi Kemdikbud. IPB geser ITB dan UGM 

Pada klasterisasi tahun 2020 ini, indikator yang digunakan untuk menilai kinerja perguruan tinggi pada aspek input antara lain persentase dosen berpendidikan S3, persentase dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar, rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa, jumlah mahasiswa asing, dan jumlah dosen bekerja sebagai praktisi di industri minimum 6 bulan.

Pada aspek proses terdapat 9 indikator yang digunakan antara lain Akreditasi Institusi, Akreditasi Program Studi, Pembelajaran Daring, Kerjasama perguruan tinggi, Kelengkapan Laporan PDDIKTI, Jumlah Program Studi bekerja sama dengan DUDI, NGO atau QS Top 100 WCU by subject, Jumlah Program Studi melaksanakan program merdeka belajar, Jumlah mahasiswa yang mengikuti Program Merdeka Belajar.

Pada aspek output, terdapat empat indikator yang digunakan antara lain jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan, jumlah program studi yang telah memperoleh Akreditasi atau Sertifikasi International.

Sementara pada aspek outcome, terdapat lima indikator yang digunakan antara lain kinerja inovasi, jumlah sitasi per dosen, jumlah patent per dosen, kinerja pengabdian masyarakat, dan persentase lulusan perguruan tinggi yang memperoleh pekerjaan dalam waktu 6 bulan.

Unhas Naik Satu Level

Dari data yang diumumkan juga menunjukkan Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil memperbaiki peringkat, dari posisi ke-8 tahun 2019 naik menjadi posisi ke-7 tahun 2020 ini.

Ketua Tim Klasterisasi Unhas, yang juga merupakan Direktur Komunikasi, Suharman Hamzah menjelaskan bahwa Klasterisasi Perguruan Tinggi Kemendikbud merupakan ciri kualitas perguruan tinggi yang telah terdokumentasi.

“Klasterisasi Perguruan Tinggi oleh Kemendikbud disusun berdasarkan empat indikator, yaitu input, proses, output, dan outcome. Unhas berhasil mencatat skor sempurna, yaitu 4.000 untuk indikator input. Ini merupakan capaian yang menggembirakan bagi kita semua,” tuturnya.

Masing-masing indikator dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi terdiri atas beberapa komponen.

Semisal Indikator Input dengan komponen persentase dosen berpendidikan S3, persentase dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar.

Kemudian rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen, jumlah mahasiswa asing, jumlah dosen bekerja sebagai praktisi di industri minimal enam bulan.

Selanjutnya indikator Proses mencakup diantaranya Akreditasi Institusi BAN-PT, Akreditasi program studi BAN-PT, Pembelajaran Daring, Kerja Sama perguruan tinggi.

KKelengkapan Laporan PDDIKTI dan jumlah Prodi melaksanakan program merdeka belajar, dan jumlah mahasiswa mengikuti program Merdeka Belajar.

Sementara itu indikator Output mencakup komponen jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan, jumlah prodi yang terakreditasi/bersertifikasi internasional.

Terakhir yakni Indikator Outcomemencakup Kinerja Inovasi, Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu 6 bulan, Jumlah sitasi per dosen, Jumlah patent per dosen, dan Kinerja pengabdian masyarakat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved