#KataNone
Cerita UMKM Se'i Sapi Bo', Kuliner Daging Asap Mulai Rp 20 Ribuan
Kata None adalah program inisiasi None dan Tribun Timur untuk saling menguatkan, saling bertemu meski melalui jaringan virtual dan saling berbagi
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Irman Yasin Limpo (None) kembali hadir dalam program #KataNone untuk memberi ruang kepada pelaku usaha UMKM kota Makassar.
Live #KataNone di gelar di Gedung Tribun Timur, Jl Cendrawasih nomor 430, Kota Makassar Kamis (13/8/2020) pukul 19.30 Wita.
Juga disiarkan langsung di akun YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur.
Kata None adalah program inisiasi None dan Tribun Timur untuk saling menguatkan, saling bertemu meski melalui jaringan virtual dan saling berbagi di masa pandemi Covid-19.
Di episode kali ini, host #KataNone Irman Yasin Limpo mengajak Owner UMKM Se'i Sapi Bo' yakni Ryan Marco Samahati.
Se'i Sapi Bo' adalah bisnis kuliner yang menjual makanan khas kupang yakni Se'i Sapi Bo'.
"Jadi daging sapi yang diasap selama enam jam dan dimakan dengan daun singkong," katanya.
Tak hanya itu, Se'i Sapi Bo' juga disantap dengan sambal mata ataupun rica berserta kuah kaldu.
Berbeda dengan Se'i khas Kupang, bisnis milik Ryan Marco Samahati menggunakan daging sapi tanpa campuran daging lainnya.
"Kalau di Kupang, Sei dapat diolah daging lainnya yang haram untuk Islam tapi kita buat khusus daging sapi agar bisa dinikmati banyak orang," katanya.
Sehari sebelumnya, daging sapi ini dimarinasi atau bumbui semalaman dan keesokan harinya siap untuk diasapi selama enam jam.
Tak hanya itu, Se'i Sapi Bo' juga disantap dengan sambal mata ataupun rica berserta kuah kaldu.
"Pernah saya coba sebentar dibumbui dan diasapi tapi kurang terasa kelezatan," katanya.
Daging yang disajikan tentu empuk dan mengunggah selera.
"Dagingnya bukan asal daging tapi ada bagian tertentu yang harus diasapi. Tapi outlet lain ada yang menggunakan lidah dan bagian lainnya," katanya.