UMI Makassar
LPKM UMI Makassar Latih Nelayan Pangkep Budidaya Rajungan dalam Karamba Jaring, Metode Lebih Lestari
Dengan budidaya rajungan dapat memacu produk rajungan dan meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi penangkapan rajungan yang berukuran kecil
Penulis: Rudi Salam | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM - LPKM UMI Makassar Latih Nelayan Pangkep Budidaya Rajungan dalam Karamba Jaring, Metode Lebih Lestari.
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat / LPKM Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melatih kelompok nelayan dalam Budidaya Rajungan di Keramba Apung di Kabupaten Pangkep, Sulsel.
• Lowongan Kerja di Pabrik Uang Indonesia Perum Peruri, Dicari Lulusan SMA dan SMK Berbagai Jurusan
• Demi Pernikahan Putrinya, Pria Ini Sumbang Lagu, Tiba-tiba Jatuh dan Meninggal Dunia, Tamu Histeris
Program ini LPKM UMI Makassar bekerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan tahun 2020.
“Pelatihan diberikan untuk PKM Budidaya Rajungan dalam Karamba Jaring Ditenggelamkan secara Terintegrasi di Kelurahan Bawasalo Kabupaten Pangkep.
"Kegiatan ini untuk Meningkatkan Pendapatan Nelayan,” kata ketua tim PKM UMI Makassar Dr Ir Ihsan MSi dalam rilis ke tribun-timur.com.
Dalam kegiatan ini ada 2 orang pemateri yang terlibat dalam pelatihan yaitu Dr Ir Ihsan M.Si dan Dr. Ir. Harlina Usaman, MP.
Selanjutnya ada pendamping di lapangan, Randi, S.Pi dan Rismang S.Kel. M.Si.
Kegiatan PKM yang dibiayai oleh Ristek Dikti ini dilaksanakan selama 2 hari yakni 5 s/d 6 Juni 2020 yang di ketuai Dr Ir Ihsan M.Si yang juga Dosen Program studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK UMI Makassar.
• Begini Skenario Disdik Sulsel Saat Pembelajaran Tatap Muka di Zona Kuning Covid-19, Super Ketat!
• Kelabui Tetangga Pura-pura Temukan Bayi di Depan Rumah, Ternyata Gadis Ini yang Simpan Sendiri
Sedangkan proses pembudidayaan selanjutnya Tim PKM melakukan pendampingan setiap minggu melalui monev dan pemberian pakan pada rajungan yang di budidayakan, sampai kelompok nelayan mitra sudah mandiri.
Dalam kegiatan ini diikutkan 2 orang mahasiswa masing-masing Herianto Suriading dan Amat Taufiq sebagai bentuk pembelajaran lapangan.
Rajungan Pasar Ekspor
Ihsan mengatakan bahwa, “fakta yang ditemukan di Kelurahan Bawasalo, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep,
pada umumnya nelayan mengandalkan hasil penangkapan rajungan untuk memenuhi permintaan daging rajungan di pasar nasional maupun pasar eksport.”
“Kondisi demikian menyebabkan produksi daging rajungan dari Kabupaten Pangkep tidak mengalami peningkatan yang nyata setiap tahunnya,” sebut Ihsan.
Pada hal rajungan sudah bisa dibudidayakan baik di tambak maupun di laut dengan menggunakan karamba jaring ditenggelamkan ini.
Dijelaskan pula, bahwa diharapkan dengan budidaya rajungan dapat memacu produk rajungan dan meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi penangkapan rajungan yang berukuran lebih kecil dari 10 cm”
Dalam pelatihan PKM Budidaya Rajungan Dalam Karamba Jaring Ditenggelamkan Secara Terintegrasi Untuk Meningkatkan Pendapatan Nelayan di Kelurahan Bawasalo Kabupaten Pangkep, dilatih satu kelompok nelayan mitra.
Metode pendekatan yang ditawarkan untuk merealisasikan program PKM adalah metode partisipatif yaitu mitra terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan, mulai persiapan sampai implementasi program.
Dengan metode ini kelompok nelayan mitra lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh pelatih. Pendamping akan diberikan oleh tim PKM sampai kelompok nelayan mitra sudah mandiri.
Penyajian materi pelatihan budidaya rajungan dalam karamba jaring ditenggelamkan merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama 3 tahun, dan pada tahun ini hasil penelitian tersebut diaplikasikan kepada masyarakat.
Kegiatan pelatihan budidaya ini dilakukan dengan struktur kurikulum 80 persen praktek dan sisanya 20 persen secara teoritis sehingga kelompok nelayan mitra lebih mudah dalam penerimaan materinya.
Dalam pelatihan ini juga diberikan materi yang terkait dengan manajemen usaha budidaya rajungan dan pemasarannya kepada kelompok nelayan mitra untuk mengembangkan jiwa kewirausaan.
Perpaduan materi pelatihan antara teknis dan manajemen dalam pembudidaya rajungan akan mempercepat kelompok nelayan mitra, mencapai kemandiriannya.
Sesi terakhir dari pelatihan adalah penyerahan karamba jaring ditenggelamkan secara simbolis kepada kelompok nelayan mitra yang diterima oleh ketua kelompok.
Sesi diskusi dalam pelatihan Ketua Kelompok Nelayan Mitra, Faisal HN, sangat mengapresiasi bentuk kegiatan seperti ini.
“Karena dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompoknya dan merupakan hal yang baru,” ujar Faisal HN.
Diharapkan kepada setiap anggota dapat menerapkan kegiatan budidaya rajungan ini untuk meningkatkan produksi rajungan 2 kali lipat dari tahun sebelumnya. (*)