Tribun Business Forum
Kebangkitan Industri Perhotelan Butuh Dukungan Pemerintah
semua narasumber sepakat meminta pemerintah untuk melonggarkan aturan terkait aktivitas masyarakat di masa pandemi
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ilham Mulyawan Indra
Kebangkitan Industri Perhotelan Butuh Dukungan Pemerintah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Industri perhotelan memanfaatkan New Normal atau kebiasaan baru untuk bangkit dari keterpurukan, setelah dihantam efek pandemi Covid-19.
Sejumlah hotel di Kota Makassar telah merancang promo menarik untuk menarik minat masyarakat menggunakan layanan perhotelan kembali, namun butuh dukungan pemerintah.
Semua itu terungkap pada Program Tribun Business Forum seri #10, Kamis (6/8) dengan mengusung tema “Inovasi Industri Perhotelan di Era Kebiasaan Baru”.
Hadir sebagai narasumber Manager Comunication Claro Makassar Richwan Wahyudi, Public Relation Grand Maleo Hotel Makassar Stephanie Andi Hamzah, Director of Sales and Marketing The Rinra Hotel Ari Priswidyastuti dan Executive Assistant Manager Novotel Grand Shayla Makassar Winaryo.
Dalam bincang virtual itu, semua narasumber sepakat meminta pemerintah untuk melonggarkan aturan terkait aktivitas masyarakat di masa pandemi, agar okupansi meningkat lagi, disusul gelaran event di perhotelan demi menggerakkan kembali roda bisnis.
"Dari kami sudah siap, mulai dari pelayanan dan semua sesuai standar seperti pelayan menggunakan faceshield, masker dan protokol kesehatan lainnya. Kami mohon kembali normal. Sekali lagi kami sudah siap," kata Ari Priswidyastuti, Director of Sales and Marketing The Rinra Hotel.
Sembari menambahkan agar tak ada lagi larangan, mengingat setiap hotel di Makassar sudah siap memasuki era new normal atau kebiasaan baru tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan.
Senada, Executive Assistant Manager Novotel Grand Shayla Makassar Winaryo juga berharap pemerintah bisa mempertimbangkan kondisi perhotelan saat ini sedang terpuruk.
"Kami juga tidak gegabah, tapi kita butuh bisnis ini tetap berjalan. Untuk itu perlu ada pertimbangan untuk memberi ruang gerak kepada perhotelan. Dengan tetap dinamika dan kondisi yang selalu dikomunikasikan," katanya.
Sertifikat Operasional
Mengiringi harapan agar ada kelonggaran, industri perhotelan di Makassar juga meminta pemerintah melalui Dinas Pariwisata (Dispar) segera menerbitkan sertifikat operasional sebagai bentuk keyakinan kepada masyarakat, agar dapat kembali melakukan aktivitas seperti menginap hingga berkegiatan di hotel dan restoran dengan penerapan protokol kesehatan di era adaptasi baru.
“Kami berharap secepatnya pemerintah memberikan sertifikasi ini, supaya Hotel Claro maupun hotel-hotel lainnya bisa menggelar acara karena event ini sudah mulai banyak berdatangan," kata Manager Comunication Claro Makassar Richwan Wahyudi.
Pernyataan Yudi ditambahkan Public Relation Grand Maleo Hotel Makassar Stephanie Andi Hamzah terkait syarat mengantongi sertifikat tersebut, agar pemerintah lebih terbuka supaya pihak hotel bisa mempersiapkan diri lebih baik.
"Lebih memperjelas informasi. Apa saja kelengkapan dan persyaratan agar kita mendapat sertifikasi itu. Ini agar para tamu bisa lebih percaya dan nyaman. Sehingga tidak adalagi keraguan," kata Stephanie.
Sebelum New Normal, para pelaku industri perhotelan sudah menerapkan protokol kesehatan ketat.