Proyeksi APBD Pokok Luwu Timur 2021 Rp 1,4 Triliun
Berdasarkan proyeksi APBD Pokok tahun 2021, Pendapatan Daerah Kabupaten Luwu Timur 2021 ditargetkan
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Bupati Luwu Timur, Thorig Husler menyerahkan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Pokok Tahun 2021 pada sidang paripurna DPRD, Kamis (30/7/2020).
KUA dan PPAS APBD Pokok Tahun 2021 diterima Ketua DPRD Luwu Timur, Amran Syam. Dalam sidang itu, laporan hasil perseorangan DPRD Luwu Timur juga dibahas.
Berdasarkan proyeksi APBD Pokok tahun 2021, Pendapatan Daerah Kabupaten Luwu Timur 2021 ditargetkan Rp 1.456.474.681.975 atau Rp 1.4 triliun.
Rencana pendapatan tahun 2021 mengalami penurunan Rp 63.444.034.013 atau turun 4.17 persen dibandingkan target pendapatan tahun 2020 Rp 1.519.918.715.988 atau Rp 1.5 triliun.
Adapun pendapatan daerah, terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Husler mengatakan proyeksi penerimaan daerah, berasal dari pos penerimaan pembiayaan daerah dari Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran sebelumnya dimana SILPA tahun 2021 diproyeksikan sebesar Rp 3.000.000.000.
Ini berarti terdapat penurunan target penerimaan SILPA sebesar (95,40%) dibandingkan APBD Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 65.159.356.071,96.
Adapun pengeluaran pembiayaan daerah berupa penyertaan modal (Investasi) pemerintah daerah diproyeksikan Rp 3.000.000.000, dimana nilai ini mengalami penurunan sebesar 80 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp 15.000.000.000.
Sementara total belanja daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2021 diproyeksikan sebesar Rp 1.456.474.681.975 atau mengalami penurunan sebesar Rp 113.603.390.084 atau turun 7.24 persen dibandingkan belanja APBD Tahun 2020 Rp 1.570.078.072.059,96.
"Terkait target makro pembangunan daerah tahun 2021, dirumuskan pada beberapa hal yakni sken pertumbuhan ekonomi ditargetkan tumbuh sebesar 2.00 - 3,44 persen," kata Husler.
Dengan asumsi pertama, pertumbuhan ekonomi nasional dan provinsi akan membaik dikarenakan sejalan dengan kondisi situasi global dalam pemulihan ekonomi secara berangsur-angsur pasca pemulihan ekonomi dunia sebagi imbas dari pandemi Covid-19.
Asumsi kedua, meningkatnya produksi pertambangan sejalan dengan kondisi ekonomi dunia yang sudah semakin stabil dan semakin meningkatnya kinerja sektor pertanian, dengan meminimalisir faktor struktural yang dapat menghambat pergerakan pada sektor ini seperti benih, pupuk, sarana produksi pertanian lainnya, dan perubahan pola iklim serta cuaca.
Kedua asumsi ini dicapai melalui kebijakan meningkatkan arus investasi di daerah yang berkeadilan, perluasan dan pemerataan pembangunan infrastruktur, pengembangan kawasan industri yang semakin berdaya saing dan terintegrasi dengan sentra-sentra produksi,
Kemudahan ijin usaha, penciptaan iklim usaha yang kondusif dengan memperhatikan kelestarian lingkungan serta perluasan inovasi daerah dan penerapan teknologi tepat guna, maka diharapkan perekonomian Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2021 dapat tumbuh.
Selanjutnya, percepatan penurunan angka kemiskinan, pembangunan pendidikan, pembangunan kesehatan, peningkatan layanan publik, tingkat pengangguran terbuka, mengurangi disparitas infrastruktur antar wilayah.
Pembangunan pertanian, pengembangan kawasan pesisir dan sentra perikanan, penguatan usaha kecil dan menengah serta pencapaian sasaran standar pelayanan minimal.