Update Corona Makassar
Pemkot Makassar Lirik Penerapan New Normal, Asisten 1: Sudah Bersyarat
Penerapan New Normal mulai dilirik Pemerintah Kota Makassar. Kasus covid di ibukota provinsi Sulawesi Selatan ini bertahap mulai menurun.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penerapan New Normal mulai dilirik Pemerintah Kota Makassar.
Koordinator Tim Gugus Tugas Makassar, yang juga Asisten I Setda Makassar M Sabri mengatakan tak dipungkiri Makassar bakal menuju new normal.
Alasannya, kasus covid di ibukota provinsi Sulawesi Selatan ini bertahap mulai menurun.
"Kasus covid Makassar saat ini bertahap mulai menurun. Bisa saja kita usulkan new normal," ujar Sabri, Selasa (28/7/2020).
Melihat Rt (Reproduksi Efektif), Sabri mengatakan Makassar sudah memenuhi syarat, karena sudah dibawah 1 Rt.
Namun hal itu, kata dia tidak membuat Tim Gugus Makassar tidak berbangga diri ataupun euforia.
Justru kata dia, ini menjadi tantangan bagaimana agar kedisiplinan dan ketegasan para tim gugus bisa mempertahankan kerja kerja penanganan kasus covid di Makassar.
"Kita tidak mau euforia dengan ini. Ini tantangan bagaimana mempertahankan kerja kerja yang ada," kata Sabri.
Meski Makassar nantinya sudah new normal, protokol kesehatan tetap dilaksanakan.
"Protokol kesehatan itu tetap. Perwali 36 tetap jalan agar kehidupan yang akan datang semakin baik," paparnya.
Sebelumnya, PJ Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin membeberkan bahwa kasus covid di Makassar kian menurun.
"Jadi tadi hasil analisis epidomolog kita terkait pelaksanaan perwali 36 mulai terlihat. Kasus covid mulai menurun," ujar Rudy.
Ia menjelaskan, penerapan Perwali 36 ini memiliki efek besar dalam menekan kasus covid.
"Misalnya terkait penurunan angka masyarakat kita yang terpapar virus ada penurunan, kemudian angka penularan itu juga turun dari 1.2 sekarang berada di 0.9. Selain itu kepatuhan masyarakat kota terkait pengenaan masker sudah meningkat lagi," katanya.
Meski begitu, Rudy menegaskan Tim gugus Tugas Makassar tidak boleh lengah.
Justru lanjut dia, pihaknya mengimbau, bahwa momentum untuk mempertahankan kerja - kerja yang dicapai ini.
"Jadi tadi saya tekankan kita harus pertahankan kedisiplinan, ketegasan, dan tingkatkan intensitas kita didalam pengawasan," kata Rudy.
Kedepan, ia berharap masyarakat membiasakan diri untuk melakukan protokol kesehatan saat keluar rumah.
"Harus dilakukan protokol kesehatan. Ini bukan sekedar suatu yang kita paksakan tapi menjadi suatu kebiasaan. Kalau menjadi kebiasaan menjadi hal yang rutin kita lakukan setiap hari. Media juga bisa menjadi edukator, mendorong masyarakat untuk tetap sadar protokol covid," tambahnya.
Rudi juga mengungkapkan pembatasan di perbatasan juga akan ia lanjutkan.
"Kita tidak ingin pembatasan yang telah dilakukan lantas menjadi longgar didalm menghdapi hari raya idul adha. kita tak ingin terulang bagaimana di PSBB dua kali menjelang lebaran di longgarkan akhirnya apa kasian masyarakat kita," ujarnya.
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy