Cerita Topi Pet Sapardi Djoko Damono, Jadi 'Teman Setia' saat Jalan-jalan hingga Puluhan Tahun
Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu (19/7/2020) pagi. Sapardi pergi, tetapi karyanya abadi.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Sosok Sapardi Djoko Damono tentu sudah menjadi legenda di dunia sastra Indonesia.
Karya-karya maestronya selalu indah untuk dikenang.
Sebuah karya sastra yang dicintai digenerasi ke genarasi lainnya.
Diusianya yang tak muda lagi, sosoknya masih tetap disanjung.
Hingga akhirnya ia menutup mata karyanya akan selalu terkenang.
Ia menjadi salah satu sastrawan kebanggaan Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu (19/7/2020) pagi. Sapardi pergi, tetapi karyanya abadi.
Selain karyanya yang akan selalu dikenang, bagi pencinta sastra, sosok Sapardi juga demikian lekatnya dalam ingatan.]

Topi pet. Itu salah satunya.
Sapardi hampir selalu terlihat mengenakan topi pet dalam setiap kesempatan.
Pada sebuah kesempatan, Oktober 2015, Sapardi mengaku sudah puluhan tahun mengenakan topi pet.
"Sudah puluhan tahun saya memakai topi jenis ini," kata Sapardi di ruang kerja Gedung Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta, Kamis (29/10/2015), seperti diberitakan Harian Kompas, 2 November 2015.
Sapardi bercerita, pada awal 1990-an, dia mengalami sakit kepala luar biasa.
Pengalaman itu membuatnya terbiasa mengenakan topi.
"Saya senang olahraga. Olahraga yang paling mungkin bagi saya adalah jalan kaki. Jalan kaki yang paling aman adalah di pusat belanja.