Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bencana Banjir Masamba

Awas, Pakar Kesehatan Unhas Ingatkan Potensi Ledakan Corona di Luwu Raya. Ini 6 Pemicunya

Korban bencana banjir Masamba semakin banyak disertai penanganan korban seadanya, maka potensi besar terjadinya penularan corona sangat besar.

Editor: Jumadi Mappanganro
handover
kondisi pengungsi yang tinggal di bawah terpal di posko pengungsian Meli di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sabtu (18/7/2020) 

Sehingga potensi trasmisi penyakit menular termasuk covid-19 sangat besar peluangnya.

5. Evakuasi korban banjir yang dilakukan oleh petugas maupun warga menunjukkan penanganan yang bersifat darurat dengan alat pelindung diri (APD) sangat minim.

Dengan jumlah korban yang semakin banyak disertai penanganan/evakuasi korban seadanya maka potensi besar terjadinya transmisi penyakit termasuk covid-19 sangat besar.

6. Kondisi bencana banjir bandang tersebut mengalihkan perhatian petugas atau bahkan beberapa petugas sendiri yang telah menjadi korban, sehingga beberapa pekan ke depan potensi peningkatan kasus terlapor akan mengalami trend peningkatan.

Dengan beberapa trigger itu, analisis kerentanan kebencanaan menunjukkan potensi ledakan beberapa masalah sosial dan kesehatan masyarakat perlu diwaspadai.

"Untuk itu diharapkan Pemerintah setempat segera bangkit dan menata kembali kotanya dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan provinsi serta pemda tetangga," jelas Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Pusat ini.

Karena itu, Ridwan mewanti-wanti agar seluruh relawan yang sudah berjibaku mengevakuasi korban baik yang meninggal maupun yang mengungsi sedapat mungkin tetap disiplin menjaga kondisi fisik dan protokol kesehatan.

Sangat tidak diharapkan relawan yang dengan tujuan mulia membantu korban yang akhirnya menjadi korban karena kelalaian yang seharusnya tidak perlu terjadi.

"Jadi tetap waspada pandemi covid-19 pascabencana dengan memerhatikan protokol kesehatan di lokasi bencana," pesan Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulawesi Selatan ini.

Seperti diberitakan media ini, banjir yang membawa sedimen lumpur yang melanda Luwu Utara terjadi Senin (13/7/2020) malam.

Terparah melanda Radda Baebunta dan Masamba, ibu kota Lutra.

Hingga kemarin, telah ditemukan 36 korban meninggal.

Bencana alam ini juga mengakibatkan puluhan orang terluka dan belasan warga lainnya masih dalam pencarian.

Ribuan warga mengungsi ke beberapa posko.

Ratusan relawan dari berbagai organisasi juga telah berdatangan membawa bantuan untuk para korban di lokasi bencana dan pengungsian.

Hingga kini bantuan terus diharapkan sesuai kebutuhan pengungsi.

Di antaranya suplai air bersih, listrik, selimut, bahan makanan, terpal, tenda, penpers, pembalut, sarung, pakaian orang dewasa hingga anak-anak, pembalut, maupun obat-obatan. (jm)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved