Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kolom Ahmad M Sewang

Dilarang Saling Menyesatkan dan Mengafirkan Sesama Muslim

Di sinilah umat perlu disadarkan untuk saling memahami dan menghormati perbedaan yang ada.

Editor: Jumadi Mappanganro
CITIZEN REPORTER
Prof. Dr. H. Ahmad M. Sewang, MA. tampil sebagai narasumber pada Workshop Finalisasi Draf Dokumen Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam di Sulsel di Grand Clarion Hotel, Novemver 2017 

Prasyarat Menuju Persatuan Umat (3)

Oleh: Ahmad M Sewang
Guru Besar UIN Alauddin Makassar - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Masjid Mubalig Indonesia Muttahidad (IMMIM) 

SIKAP tadlil (menyesatkan) dan takfir (mengafirkan) mulanya bersumber dari intoleransi pada perbedaan dan klaim kebenaran.

Satu-satunya kebenaran yang diakui, menurut paham ini, hanyalah kebenaran yang sama dengan paham mereka.

Sementara al-Qardawi berpendapat, kebenaran itu bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Terutama menyangkut masalah furu dan masalah ijtihadiah.

Kedua masalah itu, memungkinkan timbulnya perbedaan. Sementara perbedaan itu adalah bahagian dari sunnatullah.

Bahkan dikatakan, "Barang siapa yang berfantasi agar manusia hidup di dunia ini diseragamkan saja, baik pendapat atau pun kepercayaan, beliau berkata, لم يكن وقوعه (mustahil akan terjadi dalam realitas).

Sama dengan orang yang sedang bermimpi bahwa pada suatu saat matahari terbit di sebelah barat dan terbenam di sebelah timur.

Persatuan Umat Bukan Berarti Melebur ke Dalam Satu Mazhab

Menghindari Sikap Ekstrem dan Membangun Moderasi Beragama

Artinya ia sudah berkhayal melawan sunatullah." Keinginan untuk menyeragamkan semua pendapat manusia di dunia bertentangan dengan sunatullah.

Di sinilah umat perlu disadarkan untuk saling memahami dan menghormati perbedaan yang ada.

Perbedaan ini telah terjadi di masa Rasulullah saw. dan tetap berlangsung sampai dunia ini kiamat.

Memang pada masa Nabi, para sahabat sering berbeda dalam menyikapi perintah Nabi, tetapi tidak ada satu pun di antara para sahabat yang membawanya sampai kepada pertikaian.

Hal ini, menurut pengetahuan penulis karena wibawa dan leadership Nabi. Penulis telah tulis dalam buku Persatuan Umat dan Saling Memaham Perbedaan.

Sikap tadlil dan takfir bisa berujung pada pembunuhan, seperti pada sejarah Khawarij.

Sikap seperti ini, perlu ada pembahasan khusus, sebab di beberapa daerah di tanah air sudah berdiri sebuah organisasi Khawarij modern bernama LPAS (lembaga Pemburu Aliran Sesat).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved