Kolom Ahmad M Sewang
Dilarang Saling Menyesatkan dan Mengafirkan Sesama Muslim
Di sinilah umat perlu disadarkan untuk saling memahami dan menghormati perbedaan yang ada.
Prasyarat Menuju Persatuan Umat (3)
Oleh: Ahmad M Sewang
Guru Besar UIN Alauddin Makassar - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Masjid Mubalig Indonesia Muttahidad (IMMIM)
SIKAP tadlil (menyesatkan) dan takfir (mengafirkan) mulanya bersumber dari intoleransi pada perbedaan dan klaim kebenaran.
Satu-satunya kebenaran yang diakui, menurut paham ini, hanyalah kebenaran yang sama dengan paham mereka.
Sementara al-Qardawi berpendapat, kebenaran itu bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Terutama menyangkut masalah furu dan masalah ijtihadiah.
Kedua masalah itu, memungkinkan timbulnya perbedaan. Sementara perbedaan itu adalah bahagian dari sunnatullah.
Bahkan dikatakan, "Barang siapa yang berfantasi agar manusia hidup di dunia ini diseragamkan saja, baik pendapat atau pun kepercayaan, beliau berkata, لم يكن وقوعه (mustahil akan terjadi dalam realitas).
Sama dengan orang yang sedang bermimpi bahwa pada suatu saat matahari terbit di sebelah barat dan terbenam di sebelah timur.
• Persatuan Umat Bukan Berarti Melebur ke Dalam Satu Mazhab
• Menghindari Sikap Ekstrem dan Membangun Moderasi Beragama
Artinya ia sudah berkhayal melawan sunatullah." Keinginan untuk menyeragamkan semua pendapat manusia di dunia bertentangan dengan sunatullah.
Di sinilah umat perlu disadarkan untuk saling memahami dan menghormati perbedaan yang ada.