Kolom Ahmad M Sewang
Menghindari Sikap Ekstrem dan Membangun Moderasi Beragama
Ditulis Guru Besar UIN Alauddin Makassar dan Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Masjid Mubalig Indonesia Muttahidad (IMMIM)
Prasyarat Menuju Persatuan Umat (2)
Oleh: Ahmad M Sewang
Guru Besar UIN Alauddin Makassar - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Masjid Mubalig Indonesia Muttahidad (IMMIM)
BERLEBIHAN dalam beragama disebut Nabi الغلو فى الدين, yang juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan ekstrem dalam beragama.
Sedangkan ekstrem dalam beragama dilarang dalam Islam. "Kehancuran umat sebelummu karena mereka ekstrem dalam beragama," peringatan Nabi pada suatu ketika.
Karena itu umat diperintahkan mengikuti sikap Ali r.a. yang selalu mengambil jalan tengah.
Beliau berkata, "Hendaknyalah kalian berpegang pada sikap pertengahan. Dengan sikap ini orang yang tertinggal harus segera menyusul dan orang yang lebih di luar harus kembali mundur."
Imam Ahmad dalam musnadnya berkata, Rasulullah saw membuat satu GARIS LURUS dengan tangannya kemudian bersabda, ini adalah jalan Allah yang lurus.
Kemudian membuat jalan di sebelah kanan dan kirinya seraya berkata, setiap jalan dari jalan-jalan ini terdapat syetan yang mengajak kepadanya.
• Persatuan Umat Bukan Berarti Melebur ke Dalam Satu Mazhab
• Unhas Terbitkan Buku Merajut Asa di Tengah Pandemi Covid-19
Lalu Nabi membaca ayat, "Inilah jalanku yang lurus, maka ikutilah ia dan jangan mengikuti jalan (yang lain itu)."
Ibn Kasir mengutip dari Ibn Abbas tentang firman Allah, "Jangan kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya."