Banjir Bandang Luwu Utara
Cerita Korban Banjir Bandang Luwu Utara Saksikan Air Bah, Seperti Mimpi Lihat Rumah Hanyut
Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (13/7/2020) menyisakan cerita.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (13/7/2020) menyisakan cerita.
Banjir bandang menghantam Kelurahan Bone dan Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba dan Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Senin (13/7/2020).
Warga Kelurahan Bone, Sandika mengaku seperti bermimpi menyaksikan banjir seperti air bah yang menenggelamkan dan menghanyutkan rumah.
"Biasanya bencana saya lihat di youtube tapi ini langsung mata kepala saya. Kayak mimpi ka waktu itu," kata Sandika kepada TribunLutim.com, Rabu (15/7/2020).
Ia mengatakan, air mulai naik saat Maghrib dan ada pemberitahuan dari warga agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Sandika pun membawa istri, putranya dan keluarganya untuk mengungsi ke rumah kerabatnya.
Puncak banjir bandang terjadi selepas waktu Salat Isya. Arus deras air bencampur lumpur menghantam rumah.
Diceritakan Sandika, suasana mencekam karena kondisi saat banjir gelap, aliran listrik PLN terputus.
Rumah dengan tinggi dinding sekitar lima meter disaksikan hanya nampak atapnya dihantam banjir, ada rumah hanyut, kayu dengan diameter besar terbawa arus air yang deras.
"Aduh, kayak mimpi ka. Itu air campur lumpur deras sekali. Belum lagi kayu yang ukurannya besar hanyut," katanya.
Saat banjir terjadi, Sandika bersama rekannya masih sempat membantu warga sekitar untuk menyelamatkan diri.
Ia mengatakan ada satu keluarga yang berjumlah lima orang sempat terjebak di dalam rumah.
"Teman pakai ban nekat selamatkan keluarga yang terjebak ini pakai ban. Alhamdulillah selamat," tuturnya.
Saat ini, warga di lokasi bencana sangat membutuhkan bantuan makanan, pakaian dewasa dan anak-anak, popok, dan lilin untuk penerangan.
Pasca banjir bandang, ratusan rumah tertimbun lumpur dan pasir. Ada juga 10 unit rumah hanyut.