Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Makassar

Dinilai Tak Serius Tangani Covid-19, IDI Makassar Desak Pimpinan PD Pasar Dicopot

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar mendesak Pj wali Kota Makassar melakukan tindakan tegas terhadap pimpinan PD Pasar.

Penulis: Alfian | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM
Humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar mendesak Pj wali Kota Makassar melakukan tindakan tegas terhadap pimpinan PD Pasar.

Ini dikarenakan PD Pasar sebagai pengelola pasar di Makassar dinilai tidak serius menangani kasus Covid-19.

"Jika tidak bisa ikuti dan melakukan ekstra ordenary yah dipecat saja. Copot saja, Wali kota saja bisa dicopot cuma 40 hari kerja," terang Humas IDI Makassar, dr Wachyudi Muchsin, Sabtu (11/7/2020).

Sebelumnya dr Wachyudi mengungkapkan jika pihaknya telah melakukan survey kecil-kecilan.

Temuannya yakni pasar sebagai pusat berkumpulnya orang sama sekali mengabaikan protokol kesehatan.

"Tidak ada protokol kesehatan yang jelas, tidak ada pembatas antara penjual di semua los sehingga terjadi droplet. Bahkan spanduk ajakan atau imbauan menggunakan masker saja tidak ada terpasang," ungkapnya.

Selain itu ia juga menilai sebagai besar pedagang maupun pengunjung mengabaikan penggunaan masker.

Sementara pihak pengelola dalam hal ini PD Pasar tidak memberikan aturan tegas terkait pelanggaran-pelanggaran ini.

"Tidak ada semua, ini seolah-olah diabaikan semua. Padahal kita tidak tahu yang ada semua datang jangan sampai OTG. Harusnya ada inisiatif karena Makassar ini menyeramkan" sambungnya.

Lebih lanjut dr Wachyudi yang juga kabag humas Universitas Islam Makassar (UIM) ini mengatakan seharusnya penanganan kesehatan menjadi panglima di masa pandemi ini.

"Jangan sampai kita sibuk ke hulu lupa ke hilir. Siapapun harus menjadikan ini sebagai pusat perhatian, Pesiden pun demikian sudah koar-koar tapi yang dibawa cuma acuh saja," tuturnya.

Padahal beberapa waktu lalu tepatnya akhir Mei 2020 saat dilakukan rapid test massal, ratusan pedagang pasar-pasar tradisional di Makassar reaktif.

Selama empat hari rapid test massal dilakukan di pasar-pasar, sebanyak 204 pedagang dinyatakan reaktif. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisah Tun Asikin saat mendampingi Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar saat itu, Yusran Jusuf di Pasar Butung, Jumat (15/5/2020), selama empat hari rapid test massal digelar di 18 pasar induk di Kota Makassar.

“Selama empat hari rapid test massal di 18 pasar induk, sebanyak 204 pedagang yang dinyatakan reaktif untuk selanjutnya mengikuti program wisata Covid di hotel,” ungkap Naisah.

Naisah merinci, pada hari pertama rapid test massal itu sebanyak 21 pedagang dinyatakan reaktif. Pada hari kedua, 44 pedagang dinyatakan reaktif, di hari ketiga 78 pedagang dinyatakan reaktif, dan pada hari keempat sebanyak 61 pedagang dinyatakan reaktif.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved