Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bone

Diduga Peras Seorang Warga Rp 10 Juta, Oknum Polisi Polres Bone Dilapor ke Propam

Seorang yang mengaku diperas, Ika mengatakan, kasus bermula saat calon suaminya bernama Lemang sedang memperbaiki pintu rumah miliknya

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Ist
Ika saat berada di ruang SPKT Polres Bone, Kamis (9/7/2020) 

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG TIMUR - Kasus dugaan pemerasan menyeret beberapa nama anggota Satuan Narkoba Polres Bone.

Seorang yang mengaku diperas, Ika mengatakan, kasus bermula saat calon suaminya bernama Lemang sedang memperbaiki pintu rumah miliknya di Jl Andi Malla, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang pada 7 Juni 2020.

Tiba-tiba ia mendengar pintu belakang rumahnya ditutup keras. Ia pun langsung menuju rumahnya untuk melihat apa yang terjadi.

"Saya langsung kembali ke rumah dan berteriak, Kak Lemang kenapa ditutup pintu belakang. Kemudian dengan suara setengah menangis, dia berteriak bilang lewat pintu depanki dek. Saya masuk dan mendapati dua polisi DR dan RE. Saya bertanya kenapa ini pak, bilang polisi itu ada narkoba," tutur Ika kepada tribunbone.com, Jumat (10/7/2020).

Selanjutnya, kata Ika, Lemang diminta untuk menunjukkan rumah bandar tempatnya memperoleh narkoba, tetapi Lemang tidak ingin mengatakannya.

Polisi pun berjanji akan melepasnya jika menunjukkan alamat bandar tersebut.

Mendengar hal itu, Ika pun bersedia menunjukan rumah bandar tersebut.

"Saya bersedia menunjukkan rumah bandar karena dikatakan polisi, Lemang akan dilepas," ujarnya.

Selanjutnya, ia bersama Lemang dibawa polisi dengan mobil di belakang Bank.

Setelah itu, baru ke salah satu tempat yang disinyalir rumah seorang bandar narkoba.

Usai menunjukkan rumah bandar, ia bersama Lemang dibawa kembali awal. Setelah itu kembali ke rumahnya.

Namun, sejumlah polisi kembali mendatangi rumahnya dengan dua mobil. Rumahnya kembali digeledah.

Lanjut Ika, dirinya dan Lemang dibawa kembali ke belakang kantor.

"Dibawa lagi ke belakang Bank. Saya berada di dalam mobil. Di luar saya melihat polisi sedang berkoordinasi. Setelah itu oknum polisi DR mengatakan akan menahan saya dan Lemang," tuturnya.

Kemudian ia mempertanyakan alasan polisi ingin menahannya dirinya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved