Update Corona Makassar
Program Wisata Covid-19 Disorot, Irfan AB: Pernyataan IDI Makassar Layak Dipertimbangkan
Andi Muhammad Irfan AB menilai usulan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar layak dipertimbangkan.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasriyani Latif
Masalahnya sekarang, rumah sakit rujukan Covid-19 dan wisata Covid-19 sudah nyaris penuh.
"Ini aspirasi teman-teman dokter, hentikan juga evakuasi pasien-pasien Covid-19 ke Makassar. Selain berisiko tinggi penularan saat evakuasi, kita memfasilitasi impor ekspor virus dari dan ke daerah. Akhirnya hotel-hotel dan RS di Makassar juga penuh. Saat orang yang sudah domisili Makassar butuh, semua sudah terisi dari daerah," kata Yudi.
"Apalagi OTG, kenapa tidak isoman (isolasi mandiri) di daerah saja. Padahal RS daerah juga mampu dan bisa dioptimalkan. Saatnya semuanya harus berperan. Kalau tidak, bisa habis nakes(tenaga kesehatan) di Makassar," Yudi menambahkan.
Masalah lainnya, jika RS daerah melayani pasien Covid-19 akan menemui kendala di administrasi.
"Sekarang RS daerah kebingungan karena RS rujukan semua penuh. Wisata Covid-19 juga penuh tapi belum ada perubahan kebijakan untuk kembali ke konsep awal. Ini berpotensi mengakibatkan perawatan Covid-19 yang ilegal di RS daerah karena sudah dianggap sebagai RS non Covid-19. Ujung-ujungnya, semua klaim Covid-19 kita akan ditolak oleh BPJS sebagai verifikator klaim karena merawat pasien sementara status RS adalah RS Non Covid-19," ujar Yudi.
IDI Makassar mengajak semua elemen menghilangkan ego dan bekerja sama agar Covid-19 di Sulsel dan Makassar bisa selesai.
"Saatnya kita hilangkan egosentris. Ajak organisasi profesi kesehatan dalam merumuskan seperti IDI. Tapi yang terjadi selama ini sebagai gubernur dan ketua gugus tidak pernah sekalipun mengajak IDI untuk duduk bersama merumuskan solusinya," lanjutnya.
Reporter tribun-timur.com sedang berusaha konfirmasi pernyataan IDI Makassar ini kepada Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah instansi terkait.
Makassar Darurat Covid-19
Penanganan Covid-19 di Makassar dan Sulawesi Selatan semakin memprihatinkan.
Hingga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar dr Siswanto Wahab menyebut situasi Covid-19 di Makassar Ibu Kota Provinsi Sulsel dengan istilah seram.
Pada Sabtu (4/7/2020), berdasarkan rilis Tim Gugus Covid-10 dr Achmad Yurianto beberapa saat lalu, Sulsel punya 195 pasien baru Covid-19. Sulsel urutan ketiga setelah Jatim dan DKI Jakarta.
“Luar biasa Makassar ini sekarang. Terus terang sebagai Ketua IDI Makassar melihat situasi ini. Mau keluar aja takut, menyeramkan. Seram sekarang Makassar, menyeramkan Bayangkan ini hari (Jumat 3 Juli 2020) 180 penderita kalau dilihat jumlah penduduk, menyeramkan! Pemerintah pusat harus tahu makassar sangat berbahaya sekarang ini.” demikian penggalan wawancara dr Siswanto Wahab yang beredar di grup-grup WhatsApp di Makassar.
Humas IDI Makassar, dr Wachyudi Muchsin, membenarkan itu adalah rekaman wawancara Ketua IDI Makassar dengan salah satu radio swasta berjejaring nasional.(*)