Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KILAS TOKYO

Merasakan Budaya Sopan Santun Khas Jepang di Kereta

Meski kereta penuh sesak, entah kenapa suasana biasanya hening. Penumpang memilih membaca, tidur ataumendengarkan musik melalui headset.

Editor: Jumadi Mappanganro
Dokumen Muh Zulkifli Mochtar
Station Kereta Hachioji, Tokyo, masa new normal. 

Biru yang menunggu duluan. Sedangkan hijau yang datang belakangan.

Saat kereta tiba, antrian berubah dari bentuk lurus menjadi miring kiri kanan, memberi space penumpang di kereta keluar.

Jadi tidak ada istilah terikut ke stasiun berikut karena susah keluar. Penumpang di garis biru naik kereta, lalu penumpang di garis hijau otomatis pindah ke garis biru.

Begitulah seterusnya. Saat kereta delay, penumpang akan dibagikan kertas kecil permintaan maaf sekaligus notifikasi keterlambatan.

8 Tempat Ini Dilarang Simpan Ponsel, Bisa Pengaruhi Kesuburan Hingga Meningkatkan Risiko Kanker

Bisa jadi evidence laporan keterlambatan di tempat kerja.

Meski kereta penuh sesak, entah kenapa suasana biasanya hening. Penumpang memilih membaca, tidur ataumendengarkan musik melalui headset.

Pernah tiba-tiba terdengar dering nyaring handphone saya. Ternyata istri menelpon dan saya lupa mengecilkan volume.

Serentak penumpang menoleh ke saya, Tidak marah, tapi menatap tajam seakan memperingatkan agar segera mengecilkan suara handphone.

Padahal jangankan menelpon, makan minumsaja saya tidak berani. Meski ini perkara etika kesopanan saja.

Negara ini memang punya banyak etika tak tertulis saat berkereta.

Setuju atau tidak, mau atau tidak, inilah sistem mereka membangun keteraturan. (*)

Artikel ini telah terbit di Kolom Kilas Tokyo, Rubrik Opini koran Tribun Timur edisi cetak Sabtu, 4 Juli 2020

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Angngapami?

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved