Pemilih Baru di Pilwali Makassar 5.930 Orang

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar, Romy Harminto akan mengupload draft A-KWK atau daftar pemilih di Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Makassar.

"Deadline KPU RI 4 Juli. Rencananya kita akan upload di Sidadu (Sistem Informasi Data Terpadu). Draft tersebut akan dijadikan PPDP (Petugas Pemuktahiran Data Pemilih) saat melakukan coklit (pencocokan dan penelitian)," kata Romy saat ditemui belum lama ini.

Sesuai pencermatan data, draft A-KWK daftar pemilih di Makassar pada Pilwali Makassar 2020 sebanyak 1.048.151 pemilih.

"Angka itu didapatkan dari hasil pencermatan, DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) pada Februari lalu sekitar 1.059,131 pemilih, kemudian ditemukan 17 ribu pemilih ganda," katanya.

"Sehingga update DP4 diterima 1,042,321 pemilih se kota Makassar, yang tersebar di 15 kecamatan, dan 153 kelurahan," jelasnya.

Sesuai arahan KPU Provinsi, KPU kabupaten/kota menetapkan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari data DP4 tersebut.

"Data awal, ada 2.070 TPS, dengan dasar dalam satu TPS ada sekitar 500-700 orang. Namun, sesuai anjuran KPU RI, agar mebatasi lebih 500 orang per TPS," katanya.

"Kami pun mendata ulang dengan jumlah pemilih di bawah 500 per TPS. Hasilnya, ada tambahan 291 TPS. Sehingga total TPS sebanyak 2.390," jelasnya.

Otomatis berdampak pada penambahan anggaran. Bicara TPS, ada anggaran logistik, terus honor petugas.

"Otomatis honor tambahan yang harus disiapkan untuk 291 TPS dikali 9 anggota KPPS itu sangat besar anggaranya," ujarnya.

Setelah penetapan 2.390 TPS, tidak lama turun data Pemilih Baru sekitar 6.030 orang.

"Kami cermati kembali dari 6.030 pemilih baru, ada 100 TMS (Tak Memenuhi Syarat). Dimana mayoritas terangkat TNI-Polri," jelasnya.

"Sehingga penambahan sekitar 5.930 pemilih baru membuat draft A-KWK atau daftar pemilih di Pilwali Kota Makassar 2020 di angka 1.048.151 orang," ujar Romy.