Bincang Virtual
Puslitbang Lingkungan Hidup Unhas Bahas Upaya Pemulihan Lingkungan
PPLH) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) menyelenggarakan bincang-bincang lingkungan.
Penulis: Alfian | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup (PPLH) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) menyelenggarakan bincang-bincang lingkungan bertema "Gagasan dan Konseptualisasi untuk Pemulihan Lingkungan Secara Efektif" secara virtual, Sabtu (27/6/2020).
Hadir sebagai narasumber yakni Prof Hazairin Zubair, Ilham Alimuddin, dan Andang Suryana Soma.
Kegiatan dibuka oleh Kepala PPLH Unhas, Prof Rer. Nat AM Imran.
Dalam sambutannya, menjelaskan kegiatan bertujuan untuk mendiskusikan isu pemeliharaan lingkungan secara efektif.
"Meskipun kita berada di era 4.0, namun lingkungan tidak boleh diabaikan. Kegiatan ini kita upayakan untuk terus dilakukan sebagai bagian tanggung jawab akademisi untuk mengetahui permasalahan lingkungan," jelas Prof Imran via rilis, Senin (29/6/2020).
Prof Hazairin Zubair sebagai salah satu narasumber menjelaskan materi tentang "Pengelolaan Lingkungan Secara Terpadu (Integrated Environmental Management, IEM)".
IEM secara konseptual merupakan proses untuk mempersiapkan dan melaksanakan beberapa tindakan yang melibatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Tindakan dimaksud dalam suatu lingkungan, yang memperhatikan faktor-faktor sosial, ekonomi, budaya, kelembagaan dan politik didalamnya.
Tindakan ini dimaksudkan untuk mencapai dan menyeimbangkan tujuan yang ingin dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Pengelolaan lingkungan merupakan bagian yang sangat kompleks karena melibatkan banyak sumber daya sehingga dalam pengelolaannya dibutuhkan sistem secara terpadu dan komprehensif," jelasnya.
Dalam konsep IEM, pemulihan lingkungan dilakukan secara terpadu.
Hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya yang dialokasikan diantara berbagai kepentingan yang terkadang sering menimbulkan konflik.
Dengan pengelolan terpadu memungkinkan perencanaan dan pengembangan bersifat intersektoral, meminimalkan dampak negatif dan biaya sosial yang tinggi pada jangka panjang.
"Karakteristik IEM mencakup seluruh lingkungan yang berfokus pada hubungan antar komponen dan bersifat dinamis dengan mempertimbangkan unsur lingkungan yang luas, berkelanjutan secara ekologis serta proaktif dan antisipatif," lanjutnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan pemaparan materi lain dari narasumber yang hadir.
Ilham Alimuddin menjelaskan tentang "Aplikasi SIG dan Remote Sensing dalam analisis lingkungan".
Sementara Andang Suryana Soma membahas "Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan Konsep Ekosistem Berbasis Daerah Aliran Sungai dan Daya Dukung Lahan".(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, Alfian