Sosok Jenderal Hoegeng, Satu-satunya Polisi Jujur bagi Gus Dur, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Bagi Gus Dur, ada tiga polisi jujur di Indonesia, yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Nama Jenderal Hoegeng Iman Santoso memantik sorotan hangat publik di Tanah Air belakangan ini.
Semua berawal saat unggahan Ismail Ahmad, pria asal Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang memposting humor Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur.
Dalam unggahan Ismail, ia mengutip guyonan Gus Dur, "Ada tiga polisi jujur di Indonesia, yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng".
Gara-gara unggahan ini Ismail Ahmad diperiksa polisi dan diminta wajib lapor.
Jenderal kelahiran Pekalongan itu juga diusulkan menjadi pahlawan nasional.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menuturkan setuju dengan usulan pemberiaan gelar pahlawan nasional itu.
"Setuju. Usulan sudah dikirimkan ke pusat," kata Ganjar, usai mengikuti Rapat Paripurna di Kantor DPRD Jateng, Jumat (19/6/2020).
Lantas seperti apakah sosok Jenderal Hoegeng ini.
Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso merupakan satu tokoh kepolisian Indonesia yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).
Hoegeng terkenal dengan kejujurannya.
Berikut ini kisah Jenderal Hoegeng yang tak hanya jujur tapi juga sangat pemberani.
Tahun 1958. Waktu itu sore menjelang magrib. Sebuah sedan hitam keluar dari kota Medan menuju ke arah utara, Binjai.
Meluncur melewati daerah-daerah pegunungan yang penuh dengan tikungan-tikungan, sepi, di sekelilingnya hutan-hutan melulu.
Pengemudi yang berpakaian preman, sendirian saja di belakang setir, bersiul-siul menikmati udara sejuk dan keindahan alam meskipun ia ke Binjai tidak untuk berpiknik tapi melakukan dinas.
Tapi tiba-tiba … “dorr…. singgg” Kesunyian yang indah itu dipecahkan oleh sebuah ledakan tajam yang menggema, memantul pada dinding-dinding pegunungan.
