Febrianto Wijaya
Mantan VfB Stuttgart Ini Pernah Direkrut PSM, Putuskan Pensiun Muda, Begini Sosok Febrianto Wijaya
Tidak banyak pemain sepakbola Indonesia yang mampu menembus kancah sepak bola Eropa, apalagi bergabung dengan klub top dan bersejarah.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Arif Fuddin Usman
Namun hanya semusim, Anto kemudian mulai berkelana ke beberapa klub seperti Persipura, Persiram, Medan Chiefs, dan Persela Lamongan.
Pensiun di Usia Muda
Pada tahun 2013, Febrianto Wijaya sempat ditawari untuk kembali ke PSM. Namun Anto justru membuat keputusan besar dengan gantung sepatu.
Anto pensiun dari dunia sepak bola di usia sangat muda, 23 tahun. Namun rupanya, pemain yang pernah memperkuat Timnas U-17 ini punya ambisi lain.
• Pernah Ditolak PSM Saat Seleksi Tahun 2012, Nama Riko Simanjuntak Melejit, Juara Bersama Persija
• Legenda Hidup PSM Syamsul Chaeruddin, 2 Kali Terusir Pelatih Sama, Robert Alberts, Ini Kisahnya?
Ia ingin membangun sekolah sepak bola (SSB). Anto kemudian mendirikan SSB Mitra Mannakara, di kampung halamannya, Mamuju Sulawesi Barat.
"Saya putuskan di jalur lain. Saya merasa berdosa jika sudah jadi "aktivis" olahragawan,
"tapi tak bisa berbuat sesuatu di kampung halaman. Saya langsung buat SSB Mitra Mannakara," kata Anto baru-baru ini.

Berbekal pengalamannya sebagai mantan pesepakbola profesional, Anto bertekad melahirkan pemain-pemain muda yang kelak bisa menjadi bintang masa depan.
Komitmen Febrianto Wijaya berbuah hasil, dimana SSB Mitra Mannakara yang kini telah menjadi Akademi PSM Makassar, menelurkan bibit-bibit pemain berbakat.
"Tahun ini di U-16 kami menyumbang tiga pemain ke Garuda Select, ada juga tiga ke timnas.
Sedang di U-18 kami punya beberapa pemain potensial yang bisa dipersiapkan untuk U-19 atau U-20 di piala dunia. Kami coba menawarkan," pungkasnya.
SSB di Tiap Kabupaten
Sebagai Pembina Akademi PSM Makassar, Febrianto Wijaya berharap pemerintah ikut terlibat dalam pembinaan pemain muda.
Febrianto Wijaya berharap ada pemikiran normal dari pemerintah di era new normal saat ini untuk memajukan persepakbolaan, khususnya di Sulsel.
"Di era New Normal, semoga bagaimana ada pemikiran normal, bagaimana membangun sarana sepakbola. Jika pemerintah memahami bahwa atlet adalah investasi, pasti dilakukan dengan baik," harapnya.
• Mantan Kapten PSM Kenang Awali Karier dari Anak Gawang, Hamka Hamzah Pernah Dimarahi Bapaknya Asnawi
• Lepas Bek Terbaik, PSM Berharap Striker Tajam, Ini Bukti Ketangguhan Steven Paulle, Layak Disesali?