Tribun Makassar
PHRI Sulsel Sebut Baru 16 Hotel Buka, Hunian Maksimal 5 Persen
"Hanya bisa kami jawab mudah-mudahan saja itu adanya,"ujar Anggiat Sinaga, Rabu (17/6/2020).
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga berharap sudah ada perbaikan ekonomi pada kuartal III 2020.
"Hanya bisa kami jawab mudah-mudahan saja itu adanya,"ujar Anggiat Sinaga, Rabu (17/6/2020).
Bank Indonesia optimis bahwa pemulihan perekonomian secara bertahap dapat terjadi dengan dukungan konsistensi kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Selain itu, peningkatan pemahaman masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam kegiatan keseharian.
"Pandemi Covid-19 menyebabkan sendi-sendi perekonomian Sulsel mengalami pelemahan kinerja, seiring penurunan permintaan yang terjadi secara luas dan dalam waktu yang relatif cepat," kata Direktur Eksekutif Bank Indonesia Perwakilan Sulsel, Bambang Kusmiarso, Selasa (16/6/2020).
Ia mengatakan, imbas penyebaran Covid-19 terutama dirasakan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum.
Konsumsi swasta melambat akibat keterbatasan kinerja konsumsi rumah tangga ditengah pandemi Covid-19 dan kontraksi pada komponen LNPRT seiring penundaan Pilkada serentak.
Respon pelaku ekonomi yang cenderung wait and see selama pandemi COVID-19 juga menjadi kendala dalam kinerja investasi.
Anggiat Sinaga mengatakan, hingga saat ini belum ada titik terang hotel akan kembali bangkit.
Sebab, dari 46 hotel yang tutup, baru sekitar 16 hotel buka itu.
"Karena mereka masih wait and see (menunggu dan melihat) hunian masih maksimal 5 persen," katanya.
Manajemen Phinisi Hospitality Indonesia pernah menawarkan promo dan metode event di hotel dengan protokol kesehatan.
"Sudah kami tawarkan dan aturkan tapi masih proses sosialiasi," katanya. (*)