Kilas Tokyo
Mengulas Japan Model, Cara Negeri Matahari Terbit Melawan Corona
Tidak semua langkah Jepang menyelesaikan masalah dan membuahkan good news.
Oleh: Muh. Zulkifli Mochtar
Doktor alumni Jepang asal Makassar. Bermukim di Tokyo
Tidak semua langkah Jepang menyelesaikan masalah dan membuahkan good news.
Pemerintah negara ini juga punya seabrek problem nasional tak kunjung selesai.
Semisal penurunan populasi dan rendahnya fertility rate anak hanya 1,4 orang per wanita.
Warga terkena sindrom antisosial mengurung diri di kamar hikkimori yang sudah mencapai setengah juta orang.
Juga tingkat partisipasi warga dalam pemilu yang terus menurun hingga 48 persen pada tahun lalu.
Melihat ini, masyarakat dan mediajuga tidak diam. ‘Diet’ semacam dewan parlemen juga kritis.
Sudah pemandangan biasa menyaksikan eksekutif selevel menteri dikritik habis habisan dalam sidang yang sering disiarkan live televisi.
Saat Covid-19 mulai menyebar luas Februari 2020 lalu, banyak kalangan ramai mengkritik pola antisipasi awal pemerintah yang terkesan gagap dan sangat berhati-hati.
Ahli penyakit menular Kentaro Iwata mengkritik tajam penanganan kapal Diamond Princess di Yokohama yang terlihat lambat.
Jumlah PCR test juga minim jika dibanding negara lain.
Tingkat kepercayaan publik kepada PM Shinzo Abe saat itu rendah, tinggal 41 persen menurut survey Mainichi Shimbun.
Beda jauh ketika dilantik tahun 2012 yang berkisar 70persen.
Saya termasuk salah satu yang sedikit cemas.
Bagaimana bisa yang merasa tertular virus disuruh mengikuti prosedur tinggal d irumah dulu hingga empat hari?